Kota Bogor tengah menata pelayanan transportasi umum untuk masyarakat. Berbagai upaya pun sedang dilakukan, mulai dari rerouting jalur angkutan kota (angkot) serta wacana penggunaan angkutan massal seperti bus ukuran 3/4 yang telah digunakan oleh Transpakuan. Nantinya bus tersebut akan beroperasi di pusat kota dan angkot akan bergeser ke pinggir.

Menurut Kristianus Irwan Wangsa Wirahardja Ketua Wilayah St. Hieronimus periode 2015-2018, kemacetan di Kota Bogor sudah sangat mencemaskan, bahkan di beberapa lembaga survei, Bogor menjadi salah satu kota termacet di dunia. “Kemacetan di Kota Bogor sudah sangat mencemaskan dan membuat stres. Tentu Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah melalui proses yang panjang untuk menjalankan program rerouting rute angkot dan penggunaan bus 3/4. Saya pribadi mendukung hal tersebut dan berharap agar kebijakan itu dapat memperbaiki lalu lintas di Bogor,” papar Irwan.

Pria 51 tahun itu menambahkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemkot guna melancarkan wacana tersebut. “Selain pengadaan bus 3/4, pemerintah jangan lupa untuk memberikan fasilitas pendukung seperti halte agar tidak berhenti di sembarang tempat. Halte tersebut harus dibangun di pusat keramaian agar masyarakat mudah menjangkau fasilitas umum tersebut,” pungkasnya.

(John)