[KATEDRAL] “Hari ini kita diteguhkan kembali untuk belajar seperti teladan Bunda Maria. Maria sebagai orang yang tulus dan rendah hati terus berusaha untuk merawat panggilan yang dipercayakan Allah,” ungkap Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur saat perayaan Pesta Nama Paroki BMV Katedral Bogor, Sabtu (8/12) sore.
Ratusan umat, hadir memadati Gereja Katedral Bogor. Mereka bersama umat Gereja Katolik sedunia merayakan Hari Raya Santa Maria dikandung tanpa dosa yang jatuh setiap 8 Desember. Perayaan yang dikemas dengan meriah oleh Paroki Katedral ini dipimpin langsung oleh Uskup Bogor Mgr Paskalis dengan konselebran Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo, RD Mikael Endro Susanto, dan beberapa imam lainnya.
Meneladani Maria
Maria sangat istimewa karena Ia adalah Bunda Allah, sambung Monsinyur Paskalis. Sebagai gadis desa dari Nazareth yang tidak mengerti apa-apa. “Yang menjadi luar biasa, walaupun tidak mengerti, Maria tetap siap menjalani panggilan Allah bahkan dalam penderitaan,” jelas Monsinyur.
Totalitas Maria pada Allah dibuktikan dalam penderitaan yang Ia alami. Saat melahirkan Yesus, Bunda Maria ditolak oleh orang-orang sampai harus melahirkan di kandang domba. Kemudian, Maria harus membesarkan Yesus selama 30 tahun untuk menemaninya di kayu salib. “Itulah sejatinya sebuah panggilan, walaupun dalam penderitaan, panggilan harus tetap dirawat dan dijaga agar semakin kuat,” tuturnya.
Menutup kotbahnya, Bapa Uskup mengajak seluruh umat yang hadir untuk bersama-sama merawat panggilan baik itu secara pribadi maupun kolektif dalam sebuah paroki. “Mari kita rawat panggilan kita masing-masing, dan bergerak bersama untuk membangun serta mengembangkan paroki ini,” pungkasnya.
Memupuk Kebersamaan
Usai perayaan Ekaristi acara dilanjutkan dengan ramah tamah di aula paroki bersama seluruh umat.
Romo Tukiyo mengatakan pesta nama ini sebagai ungkapan syukur dan puncak dari seluruh rangkaian kegiatan di Paroki Katedral Bogor. “Perayaan ini merupakan ungkapan syukur kita atas 1 tahun yang telah dijalani serta refleksi apa yang telah kita lakukan,” ujarnya.
Ramah tamah diisi dengan berbagai kegiatan yang sudah direncakan oleh panitia. Ada pemutaran video dokumentasi selama 1 tahun oleh Sie. Komsos, penampilan Kor OMK yang beberapa waktu lalu mengikuti kompetisi di tingkat keuskupan, tarian dari WKRI, dan masih banyak lagi.
Suasana akrab sangat terasa malam itu. Perbedaan usia mulai dari anak-anak sampai orang tua tidak lagi menjadi penghalang. Mengakhiri kegiatan pesta nama, Monsinyur Paskalis mengumumkan rencana Sinode II Keuskupan Bogor yang akan dilaksanakan pada 2019. Pengumuman ini juga bertepatan dengan HUT Keuskupan Bogor yang ke-70 Desember ini.
(Enoz Raja/John)
Berikut para pemenang Porseni:
Cabang Bola Basket Putra
Juara I : Wilayah Bojonggede
Juara II : Wilayah Ciomas 2
Juara III : Wilayah MMA
Cabang Bola Basket Putri
Juara I : Wilayah MMA
Juara II : Wilayah Santa Bernadette Jalan Baru
Juara III : Wilayah GMA
Cabang Futsal
Juara I : Wilayah Santo Yoseph Bogor Tengah
Juara II : Wilayah Ciomas 1
Juara III : Wilayah santo Hieronimus
Cabang Tenis meja
Juara I : Wilayah Santo Bartolomeus
Juara II : Wilayah Santa Maria
Juara III : Wilayah Ciomas 1
Cabang Volly
Juara 1 : Wilayah Santa Bernadette Jalan Baru
Juara II : Wilayah Santo Bartolomeus
Juara III : Wilayah Santo Yoseph Bogor Tengah
Cabang Badminton
Juara I : Wilayah Santo Yoseph Bogor Tengah
Juara II : Wilayah GMA
Juara III : Wilayah MMA
Cabang Fragmen
Penampilan terbaik :
1. Paskalis
2. GMA
Naskah Terbaik :
1. St Maria
2. GMA
Cabang Enterpreunership
Juara I : Wilayah Ciomas 2
Juara II : Wilayah GMA
Juara III : Wilayah GMA
Juara Umum
Wilayah Santa Bernadette jalan Baru & Wilayah Ciomas 2