
Mengambil nama pelindung Santa Faustina Kowalska, paroki baru yang sudah dipersiapkan sejak lama ini, menaungi umat yang berjumlah sekitar 2.100 jiwa atau sekitar 640 Kepala Keluarga (KK). Mereka terbagi dalam 15 lingkungan dan 4 wilayah.
Ketua Panitia Peresmian Paroki St. Faustina Kowalska Daniel Egi Bonatua mengatakan peresmian paroki tersebut merupakan kerinduan umat Bojonggede yang sudah lama. “Umat Bojonggede sudah lama ingin mempunyai paroki sendiri mengingat jumlah umat yang sudah sangat berkembang. Persiapan untuk menjadi paroki ini sudah kami mulai pada Agustus 2020,” ujarnya.
Salah satu kendala pembentukan paroki baru ini, kata Bona, sapaan akrabnya, yaitu adanya izin pembangunan gereja dari pemerintah setempat yang cukup lama. “Sesuai harapan bapa uskup, semoga dengan adanya paroki maka izin pembangunan gereja Santa Faustina akan diberikan oleh pemerintah setempat,” ujarnya.
Bona mengatakan ada beberapa persiapan yang akan dilakukan pasca peresmian paroki baru dan pelantikan DPP dan DKP tersebut. “Rencana jangka pendek kami akan tetap berkomitmen melayani umat Katolik pada khususnya dan masyarakat setempat pada umumnya. Sedangkan jangka panjang dengan pembentukan paroki ini diharapkan umat Katolik di Bojonggede lebih konkret menjalankan visi dan misi gereja yang lebih nyata,” ujarnya.
Selain itu, dalam acara ini juga diluncurkan buku “Paroki St. Faustina Kowalska Bojonggede” yang berisi sejarah pertumbuhan dan perkembangan iman katolik di tatar Bojonggede. Buku ini ditulis oleh sejarawan dan penulis asal Nusa Tenggara Timur, Thomas Ataladjar dengan tim editor yaitu Daniel Mangu, Frans Asisi Datang, dan Thomas Bambang Murtianto.
Paroki Faustina Kowalska, Tajurhalang, Bogor ini memiliki batas-batas yakni sebelah utara berbatasan dengan Citayam, sebelah selatan berbatasan dengan Jalan Baru, sebelah barat berbatasan dengan Inkopad, dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai ciliwung.
(AJ)