Anda di sini
Beranda > Pastoral > Monsinyur Paskalis Tahbiskan Dua Putra Keuskupan Bogor Jadi Imam

Monsinyur Paskalis Tahbiskan Dua Putra Keuskupan Bogor Jadi Imam

Loading

Umat Keuskupan Bogor kembali berbahagia, pasalnya hari ini dua putra asal Keuskupan Bogor ditahbiskan menjadi imam oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM di Gereja Keluarga Kudus Cibinong, Selasa (24/05) pagi. Mereka adalah Diakon Albertus Aris Bangkit Sihotang asal Paroki BMV Katedral Bogor dan Diakon Wolfgang Amadeus Mario Sara asal Paroki Keluarga Kudus Cibinong.

Perayaan digelar secara meriah dan dihadiri ratusan umat secara langsung dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pun Pandemi Covid-19 tengah mereda. Perayaan ini juga disiarkan secara langsung pada kanal Unio Bogor, tercatat sekitar 350 perangkat terhubung untuk ikut menjadi saksi peristiwa bersejarah ini.

Pada perayaan ini, Uskup Paskalis memimpin perayaan dengan konselebran Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor RD Yohanes Suparta dan Rektor Seminari Tinggi St. Petrus dan Paulus Keuskupan Bogor RD Nikasius Jatmiko. Kehadiran puluhan imam diosesan dan ordo yang berkarya di Keuskupan Bogor menambah semarak perayaan tahbisan presbiterat di Cibinong itu.

Bapa Uskup, para imam, calon imam, dan seluruh umat memohon berkat dari para kudus melalui litani. Sumber: Kanal Youtube Unio Bogor

Pemimpin yang Melayani dan Mempersatukan Umat

Dalam homilinya, Uskup Paskalis menekankan seorang imam yang ditahbiskan harus menjadi pelayan yang mempersatukan umat. “Seorang imam tertahbis diberi anugerah kuasa untuk memimpin dan menggembalakan umat Tuhan. Para imam harus sadar, menerima, dan meyakini bahwa menjadi pemimpin untuk melayani bukan penguasa yang otoriter dan semena-mena,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, karena barang siapa ingin menjadi besar hendaklah menjadi pelayan dan barang siapa ingin menjadi terkemuka hendaklah menjadi hamba.

Monsinyur Paskalis juga menceritakan kisah perjalanan 2 imam baru yang memiliki kemauan besar serta tekad yang kuat. “Menjadi imam perlu kerja sama antara tekad yang kuat dan karunia Allah agar perjalanan itu bisa dilakukan. Perjalanan 2 calon imam ini tidak mudah, Diakon Rio pernah mengalami penundaan tahun orientasi pastoral dan Diakon Bangkit sebagai orang Batak mungkin beberapa kali diganggu papa mamanya supaya jangan menjadi imam,” disambut tawa umat yang hadir. “Akan tetapi itulah proses yang menguji tekad yang menguatkan,” ujar Bapa Uskup.

Kemudian, bapa uskup juga mengajak para imam dan seluruh umat untuk menjadi pemimpin yang memiliki kemampuan untuk mendengarkan, berempati, menyembuhkan luka batin, berkomitmen pada pertumbuhan orang lain, dan membangun komunitas seperti yang dilakukan oleh Yesus. “Seorang imam juga tidak boleh murung, ia harus bersukacita, bersyukur, dan memiliki rasa damai. Mari menjadi pemersatu umat, juga kolegialitas para imam, berjalan bersama gereja yang sinodal. Karena seperti Yesus, kita datang bukan untuk dilayani, melainkan melayani,” pungkasnya.

Bapa Uskup dan Para Imam menumpangkan tangan kepada imam tertahbis secara bergiliran. Sumber: Kanal Youtube Unio Bogor

Mengakhiri perayaan, seperti biasa, Uskup Paskalis mengumumkan tugas para imam yang baru. RD Albertus Aris Bangkit Sihotang menjadi Wakil Kepala Perwakilan Mardi Yuana Sukasari dan Vikaris Paroki St. Fransiskus Asisi Sukasari dan RD Wolfgang Amadeus Mario Sara menjadi Vikaris Paroki St. Joseph Sukabumi.

Selamat untuk para imam baru, perjalanan baru dimulai.

Penulis: Aloisius Johnsis | Editor: Aloisius Johnsis

Leave a Reply

Top