Anda di sini
Beranda > Kabar Terkini > Monsinyur Angkur Minta Dimakamkan di Bogor

Monsinyur Angkur Minta Dimakamkan di Bogor

Jenazah Monsinyur Michael Angkur di Kapel Sacra Familia Keuskupan Bogor. Foto: Agnes Marilyn

Loading

[BOGOR] Jenazah Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Michael Cosmas Angkur OFM tiba di kompleks Gereja BMV Katedral Bogor sore tadi sekitar pukul 18.30 WIB. Suasana haru menyelimuti setiap orang yang melihat kedatangan uskup yang dikenal karena kesederhanaannya itu, tangisan pun pecah seketika.

Jenazah Monsinyur Angkur disemayamkan di Kapel Sacra Familia Pusat Pastoral Keuskupan Bogor hingga Senin (23/12) pagi. Umat diajak hadir untuk berdoa bersama setiap harinya. Malam tadi pun Salam Maria tak henti dilantunkan dalam doa Rosario yang dipersembahkan oleh Legio Maria Ratu Pencinta Damai bersama seluruh umat yang hadir.

Diskusi Keluarga

Dilansir Katolikana.com, ketika di Labuan Bajo sempat terjadi diskusi antara Uskup Bogor Monsinyur Paskalis dengan pihak keluarga. Hal ini terjadi setelah perayaan misa di Kapel Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo selesai dan jenazah Monsinyur Angkur diantar ke rumah kediamannya di Gorontalo.

Sesuai dengan kebiasaan dan adat budaya Manggarai pihak keluarga memohon kepada Uskup Paskalis agar Monsinyur Mikael dimakamkan di tanah kelahirannya.

Akan tetapi Monsinyur Paskalis menyampaikan, tujuannya hadir ke Labuan Bajo adalah untuk menjemput Monsinyur Angkur pulang ke Bogor.

“Dia adalah Uskup Emeritus Bogor. Itu adalah hal yang sangat kuat sekali pada diri Uskup Emeritus Monsinyur Michael Angkur. Dulu ia datang di sini memang untuk membuka misi yaitu misi OFM. Bukan pertama-tama mau berada terus dengan keluarga. Bahwa dia tahu ada keluarga di sini namun dia pertama memikirkan misi Fransiskan,” jelas Monsinyur Paskalis.

Dialog keluarga Mgr. Michael Angkur dan Uskup Bogor Mgr. Paskalis yang memutuskan jenasah dimakamkan di Keuskupan Bogor. Foto: Vinsensius Patno/Katolikana.com
Dialog keluarga Mgr. Michael Angkur dan Uskup Bogor Mgr. Paskalis yang memutuskan jenasah dimakamkan di Keuskupan Bogor. Foto: Vinsensius Patno/Katolikana.com

Pembicaraan Pribadi

Pada kesempatan itu Uskup Paskalis juga menjelaskan, sempat mengkonfirmasi secara langsung dalam komunikasi pribadi dengan Monsinyur Angkur terkait tempat peristirahatan terakhirnya.

“Selama hidupnya, khususnya, pada saat dia sakit saya selalu mencari waktu dan meminta suara beliau. Sebagai uskup saya bertanggung jawab dan saya harus dengar dari mulut beliau. Suatu hari saya ke kamarnya untuk bertemu secara pribadi. Tentu saya dengan menggunakan bahasa lembut dan bersahabat saya bertanya Bapa uskup kalau meninggal nanti kuburnya di mana?” kata Mgr. Paskalis dalam perbincangan dengan perwakilan keluarga.

“Ia dengan tegas menjawab bahwa soal kematian itu adalah misteri Tuhan tetapi pasti datang waktunya. Saya ini adalah orang keuskupan. Saya adalah uskup Bogor. Kalau tiba saat saya mati saya harus dikuburkan di Keuskupan Bogor,” kata Monsinyur Paskalis menceritakan komunikasinya dengan Uskup Angkur.

Oleh karena itu Uskup Paskalis datang untuk membawa jenazah Uskup Emeritus Mgr. Michael Angkur ke Keuskupan Bogor. Ia harus dimakamkan di keuskupan, bersama dengan para imam keuskupan dan para imam Fransiskan.

“Ini adalah keputusan yang terbaik supaya saya jangan dimarahi oleh umat saya. Selain itu daripada juga saya tidak bisa tidur,” pungkas Monsinyur Paskalis.

Penulis: Aloisius Johnsis | Editor: Agnes Marilyn

 

 

Leave a Reply

Top