Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Minggu Palma: Jangan Hanya Sekadar Mengeluh-eluhkan Yesus

Minggu Palma: Jangan Hanya Sekadar Mengeluh-eluhkan Yesus

Loading

[KATEDRAL] Setiap tahun Gereja Katolik Roma mengawali Masa Pekan Suci melalui perayaan Minggu Palma. Perayaan ini merujuk kepada peristiwa yang dicatat pada empat Injil, yaitu Markus 11:1-11, Matius 21:1-11, Lukas 19:18-44, dan Yohanes 12:12-19. Dalam perayaan ini dikenang peristiwa masuknya Yesus ke kota Yerusalem sebelum Ia disalibkan. Masuknya Yesus Kristus ke kota suci Yerusalem adalah hal yang istimewa, sebab terjadinya sebelum Yesus wafat dan bangkit dari kematian. Itulah sebabnya Minggu Palma disebut pembuka pekan suci, yang berfokus pada pekan terakhir Yesus di kota Yerusalem.

Di Paroki BMV Katedral sendiri, Minggu Palma dirayakan dengan meriah pada misa pukul 09.00 WIB. Perayaan ini dimulai dengan perarakan dari komplek Sekolah Budi Mulia dan dipimpin oleh RD Yohanes Driyanto Vikaris Judisial Keuskupan Bogor dengan konselebran RD Dominikus Savio Tukiyo Pastor Paroki Katedral dan RD Robertus Ari Priyanto, Minggu (9/4).

Dalam khotbahnya Romo Dri, sapaan akrab RD Yohanes Driyanto mengajak umat untuk memaknai Minggu Palma sebagai tanda keselamatan dari Allah. “Minggu Palma itu tidak hanya sekadar mengeluh-eluhkan Yesus, namun kita harus memaknainya lebih dalam. Dia yang adalah Raja memberitahukan bahwa kehidupan bukanlah suatu yang kekal dan sangat cepat berganti. Namun pengurbananNya di Kayu Salib menandai karya keselamatan Allah di dunia ini,” paparnya.

Ia menambahkan, selama Masa Pra-Paskah umat Katolik melakukan berbagai upaya pertobatan seperti berdoa lebih sering, melakukan kewajiban dengan lebih setia, amal kasih, pantang dan puasa. “Hari ini bersama seluruh umat Allah kita membuka misteri Paskah Yesus dengan sengsara dan kebangkitannya. Semoga kita dapat memetik hasil salib suci keselamatannya,” tutup Romo Dri.

(John)

Leave a Reply

Top