[BOGOR] Media sosial (medsos) saat ini menjadi kebutuhan yang mendasar bagi orang muda. Sering kali isu di media sosial lebih cepat tersebar mendahului media mainstream seperti koran, majalah, ataupun media daring. Jejaring media sosial memang memiliki dampak positif yang begitu banyak dan luas namun jika tidak disikapi dengan bijak, tentu dampak negatifnya tidak kalah banyak. Berita-berita hoax yang beredar di masyarakat merupakan salah satu contoh dampak negatif media sosial.

Katolik VidGram sebagai salah satu media sosial dengan platform Instagram mencoba memaksimalkan dampak positif dari internet dengan membuat konten kreatif khas anak muda. “Kami mencoba membuat konten sekreatif mungkin untuk mengajak kaum muda berpartisipasi dalam pewartaan di era digital. Banyak sekali konten kreatif seperti meme, cerita-cerita cinta, dan humor. Walaupun kontennya beragam namun tujuannya tetap untuk pewartaan,” kata Stephen salah satu admin dan penggagas KVG.
Saat ini KVG yang didirikan 2016 silam telah memiliki sekitar 100.000 pengikut di Instagram. Christian yang merupakan salah satu penggagasnya mengungapkan tidak menyangka akun media sosial yang dibuatnya waktu itu bisa berkembang jadi sebesar ini. “Awalnya saya juga tidak menyangka KVG bisa sebesar ini. Mungkin salah satu kuncinya adalah konsistensi, mengetahui target market-nya siapa, dan membuat konten kreatif itu sendiri,” katanya dalam Meet & Greet Katolik VidGram di Keuskupan Bogor, Minggu (3/4) sore.
Meet & Greet ini digelar di Warunk Upnormal Jl. Pajajaran No.2, Bogor Tengah, Kota Bogor. Sekitar 50 orang OMK Keuskupan Bogor hadir dalam kegiatan ini. Pertemuan ini adalah yang ke-3 setelah di Tangerang dan Keuskupan Bandung. Dalam pertemuan ini para orang muda Katolik (OMK) yang hadir belajar bersama untuk membuat konten kreatif agar nantinya dapat menjadi penggerak di parokinya masing-masing.

Hadir juga Sekretaris Komisi Kepemudaan (Komkep) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) RD. Antonius Haryanto. Ia mengajak OMK yang hadir menggunakan medsos untuk hal yang baik. “Teman-teman, kreativitas itu bukan hanya punya admin KVG, tapi juga kita semua. OMK Indonesia semua kreatif tapi mungkin malu mengeluarkannya. Menurut survei, lebih dari 6 jam kaum muda menggunakan gawai. Internet seakan-akan menjadi kebutuhan primer orang-orang muda. Ayo kita gunakan medsos dengan baik dan bijak agar kita bisa saling membangun satu sama lain,” ujarnya.
Senada dengan Romo Hary, Ketua Komkep Keuskupan Bogor RD. Robertus Ari meminta para peserta yang hadir menjadi harapan untuk parokinya masing-masing. “Teman-teman yang hadir hari ini adalah harapan untuk Gereja dan parokinya. Sering kali kita berharap hanya pada orang lama. Tunjukkan kepada Gereja bahwa saya juga bisa menjadi harapan bagi lingkungan, wilayah, paroki, bahkan keuskupan. Menjadi pewarta juga bisa lewat medsos,” pungkasnya.
(John)