[TAMAN YASMIN] Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat global terus-menerus mengikuti perkembangan tekologi. Hal ini tentu mempengaruhi lifestyle serta mindset setiap kalangan.
Banyak kalangan menanggapi kecanggihan teknologi dengan memanfaatkannya secara positif. Walau demikian tidak menandakan bahwa teknologi tidak dimanfaatkan oleh beberapa pihak yang tak bertanggungjawab. Tak heran banyak kasus kejahatan dengan motif dan metode beragam.
Selain itu, relasi dan kebersamaan dengan keluarga dan lingkungan pun dapat menjadi terbatas karena dapat menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, sehingga waktu banyak tersita dengan urusan pribadi. Inilah yang menjadi keistimewaan umat kristiani di zaman serba modern ini. Kebersamaan dalam pewartaan injil serta penguatan iman tidak pernah terlupakan. Salah satu upaya ini telah dilakukan oleh Ketua Wilayah St. Hieronimus Pak Yoseph Martin Dharmawan Tanudjaja dengan mengadakan sarasehan keluarga dan mengundang seluruh umat Wilayah St. Hieronimus. Pada 9 Mei 2015 di kediaman rumah Pak Michael Indra W. Taman Yasmin. Sarasehan keluarga bertemakan “Keluarga Katolik Generasi Digital Gadget” dihadiri oleh 80 umat dan para ketua lingkungan, Lingkungan St. Yohanes Pembaptis, Bapak Kristianus Irwanwangsa, Ketua Lingkungan St. Petrus, Hilarius Suwondo, Ketua Lingkungan Franciscus Xaverius, Ibu Anastasia Herlina dan Ketua Lingkungan St. Catharina Bapak Theodorus Tri Budi Luhur. Edukasi dari sarasehan ini sangat bermanfaat bagi umat yang hadir dan juga untuk menjalin hubungan antar umat di wilayah serta membangun keharmonisan keluarga.
Acara dimulai pulul 16:00 WIB oleh Rd. Alfonsus Sutarno sebagai fasilitator dari kegiatan ini. Romo segera menuju pada pokok permasalahan mengenai norma penggunaan gadget-aplikasi Injil, Kitab Suci, Puji Syukur ketika perayaan Ekaristi. Menurut pandangan pribadi Romo Tarno, hal ini tidak bertentangan bila gadget tersebut digunakan pada kegiatan rohani yang bersifat personal dan non-formal. Sebisa mungkin agar para Imam dan pemimpin kegiatan ibadah menghindari penggunaan gadget dalam kegaitan ibadah. Menurutnya, penggunaan gadget ini dapat dihindarii dengan cara memantangkan semua persiapan pada kelengkapan material pendukung ibadah.
Selain bertukar pikiran dengan sharing pengalaman, Romo Tarno juga memaparkan beberapa data mengenai penggunaan internet dan facebook di Indonesia. Meski bukan urutan pertama, pengguna facebook di Indonesia sangat banyak sehingga berada pada posisi atas negara-negara maju.
Dunia internet juga memberikan dampak positif dalam pergaulan, bidang pendidikan, bisnis, advertisement product, perkembangan informasi serta berita dunia entertainment dalam maupun luar negeri. Hal ini membuka peluang bagi setiap kalangan untuk memulai wirausaha tanpa memerlukan modal tinggi. Kecanggihan teknologi membuat segala sesuatu menjadi lebih praktis, mudah, singkat, cepat. Keuntungan lainnya yaitu kita dapat mempelajari sosial-budaya negara lain, kampanye, publikasi acara, mengekspresikan diri, menghubungi rekan yang berada di luar kota/negeri, bertemu dengan teman lama, mencari teman baru, membuat online store.
Acara diakhiri dengan pengundian door prize dan santapan malam yang telah disediakan panitia. Romo Tarno sangat mendukung acara saresehan keluarga ini. Ia menyambut baik antusias umat dan berharap agar kegaitan seperti ini tidak sporadis dan berkelanjutan. Romo Tarno juga menyampaikan pesan dari Bapa Paus agar penggunaan internet sebagai sarana evangelisasi dapat bermanfaat untuk seluruh umat.
(Tika)