Pandemi dan orang muda adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Bila pandemi identik dengan kematian, di rumah saja, dan ketakutan, maka orang muda adalah hal yang sebaliknya kehidupan baru, dinamis, dan penuh semangat. Berikut adalah beberapa testimoni dari OMK di Paroki Katedral berkaitan dengan geliat orang muda di tengah Pandemi.
Leonarus Evan (19), OMK dari wilayah St. Hieronimus merasa orang muda harus peduli terhadap protokol kesehatan walaupun memiliki imunitas tubuh yang tinggi. “Jangan karena kita orang muda yang memiliki imun tubuh baik, jadi lalai terhadap protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Kalau berani keluar dan nongkrong-nongkrong seharusnya berani juga bertanggung jawab untuk setia menaati protokol kesehatan. Karena kalau kita lihat di jalanan sekitar Bogor tidak sedikit orang muda yang berkumpul,” ujarnya.
Lebih lanjut Evan sapaan akrab Leonardus Evan mengingatkan, jangan sampai keegoisan orang muda malah menjadi dampak buruk bagi lingkungan sekitar. Seperti yang kita rasakan saat ini, penutupan kembali kegiatan menggereja di Kota Bogor akibat meningkatnya kasus yang terinfeksi virus covid-19.
OMK Paroki Katedral sendiri tetap bergerak dan membuat karya di tengah keterbatasan yang ada. Salah satunya adalah dengan konten Instagram bertajuk OMK Jumpa Online atau Ojol. Mellyta Niken (19) OMK dari wilayah Ciomas 1 mengapresiasi rekan-rekan OMK yang tetap produktif melalui banyak platform. “Salut banget sama orang-orang muda yang tidak kehabisan ide untuk tetap berkarya dan berpelayanan via daring. Seperti Ojol yang ada di akun Instagram OMK_BMV setiap 2 minggu sekali,” tuturnya.
Ketua OMK Paroki Katedral Audrey Aprillia berharap orang muda yang berkualitas harus berani mengambil peran terutama di tengah pandemi. “Kita yang muda yang punya banyak ide dan gagasan harus berani mengambil peran. Jangan sampai pemikiran kita hanya terhenti di pembicaraan-pembicaraan belaka. Kita juga harus berbuat sesuatu yang berdampak selama pandemi ini misalnya dengan membuat acara kreatif via daring dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” pungkasnya.
Pandemi yang mengerogoti tanah air bahkan dunia memang menjadi momok sangat menakutkan dan menjadi penghambat bagi roda kehidupan manusia. Pandemi membuat masa-masa yang harus kita lalui menjadi sulit. Namun, pandemi bukanlah penghalang kita untuk terus produktif dalam aktivitas sehari-hari maupun berpelayanan. Anggaplah pandemi sebuah tantangan yang harus kita taklukan sehingga kita akan lebih semangat dalam mencari ide-ide baru untuk tetap produktif.
(Agnes Marilyn/AJ)