Anda di sini
Beranda > Kabar Terkini > Sabtu Suci, Umat Diajak Bangkit dan Optimis

Sabtu Suci, Umat Diajak Bangkit dan Optimis

Uskup Bogor Monsinyur Paskalis memperlihatkan lilin Paskah kepada seluruh umat dalam perayaan malam Paskah. Foto: Regia Lidwina

Loading

[KATEDRAL] Ada banyak hal dalam dunia modern yang sering kali melunturkan harapan. Krisis, ketidakadilan, konflik, dan perang menjadi kenyataan yang kita hadapi hari ini. Namun melalui peristiwa Paskah, kita diajak untuk selalu bisa bangkit meski harus melewati masa-masa sulit.

Misa pertama Sabtu Suci (19/4) di Gereja Katedral Bogor disambut dengan hujan deras. Meski hari masih sore, suasana di dalam dan luar gereja begitu temaram. Dan pada momen tersebut, lilin Paskah hadir di tengah umat. Itu juga yang kurang lebih menjadi gambaran Vigili Paskah: cercah harapan dan kebangkitan dari kegelapan.

Pada misa yang dipimpin oleh Uskup Monsinyur Paskalis Bruno Syukur OFM tersebut, umat diajak untuk merenungkan daya Paskah yang diberikan Tuhan. “Dia yang wafat, kini bangkit dan hidup. Kita pun diajak untuk bangkit. Bukan bangkit sendiri, tapi bersama Kristus,” tuturnya.

Optimisme Hidup

Kala itu, Monsinyur Paskalis didampingi oleh konselebran RD Andreas Arie Susanto dan Diakon Vinsensius Peter Ardi. Dalam homilinya, ia menyebut, “Saya jadi ingat kata-kata yang dibawa oleh Luce dan teman-temannya, bahwa selalu ada harapan di setiap tantangan.”

Sepahit-pahitnya, tantangan dan ujian adalah kepastian hidup. Tidak terhindarkan, dan tak dipungkiri sering membuat manusia kehilangan asa. Namun, peristiwa Paskah adalah bukti nyata bahwa Allah akan selalu menyertai mereka yang percaya.

Pun di samping itu, masa tersulit manusia biasanya menyimpan makna. Ada pesan yang ingin disampaikan Tuhan di baliknya. “Maka kita, sebagai manusia Paskah, adalah manusia yang seharusnya lebih optimis. Manusia yang tidak pernah berhenti berjuang,” lanjutnya.

Melalui peristiwa kebangkitan, Yesus menginspirasi tiga daya bagi umat Kristiani: daya untuk mencipta, menjaga, dan sukacita.

Salah satu umat menjaga nyala lilin yang apinya berasal dari lilin Paskah pada upacara cahaya malam Paskah. Foto: Regia Lidwina

Ajakan-Ajakan

Dalam momen Malam Paskah tersebut, Uskup Paskalis mengajak anak muda untuk memanfaatkan daya mencipta melalui talenta. “Karena kita hidup bukan untuk diri sendiri, tapi untuk Kristus dan dunia yang lebih baik,” imbuhnya.

Di tengah dunia yang diliputi kekerasan dan pengabaian, umat diundang untuk saling menjaga. Ini juga berarti, selayaknya umat tidak menutup mata terhadap penderitaan sesama. Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia tersebut berkata, “Tuhan yang kita ikuti adalah Tuhan yang menjaga,” jelasnya.

Daya sukacita yang umat Kristiani dapatkan pun bukan karena hidup berjalan baik tanpa masalah. “Tapi karena dalam kesulitan hidup, kita bersatu dan ditemani oleh Allah,” sebutnya.

Mengutip Paus Fransiskus, memang akan selalu ada kesulitan dalam hidup, tetapi jangan sampai satu kesulitan itu menghilangkan sukacita hidup bersama Kristus. “Pun jika sukacita itu hadir, kita jangan hanya sekadar menikmati. Kita perlu lebih aktif, menjadi pencipta sukacita untuk orang sekitar kita,” katanya.

Senantiasa Diperbarui

Pesta kebangkitan Kristus masih menjadi permenungan sakral pada ibadah kedua. Dalam misa pukul 21.30 tersebut, RD Thomas Peng An yang memimpin misa bercerita tentang laron yang selalu muncul ketika hujan reda. “Laron-laron itu berhamburan mencari cahaya. Setelah itu, ada laron-laron yang jatuh, ada yang melepaskan sayapnya, ada juga yang mati,” ujarnya.

Ia mengumpamakan, manusia itu seperti laron yang muncul ketika ada cahaya Kristus. Tidak semuanya memiliki jalan yang sama. Ada yang kehilangan arah. Ada pula manusia yang mengikuti jejak Yesus lalu redup imannya, seperti laron yang kehilangan cahaya.

Namun, seperti pesan Paulus, Romo Peng An berkata, ” Kristus menebus dosa kita supaya hidup kita dilahirkan kembali, diperbarui secara terus-menerus.” Bahwasanya, Ia selalu mengasihi dan mengupayakan anak-Nya agar bangkit bersama-Nya.

Paskah kali ini, mari membuka pikiran dan hati. Kristus telah menunggu kita di depan pintu—ingin mengajak kita kembali kuat, kembali mendengarkan suara-Nya di tengah dinamika hidup yang ingar-bingar. Selamat Paskah, Sobat BMV!

Penulis: Celine Anastasya, Ignasius Falentino | Editor: Celine Anastasya

Leave a Reply

Top