Anda di sini
Beranda > Artikel > Persembahan Cinta untuk Ibu

Persembahan Cinta untuk Ibu

Loading

Sejauh manapun kita pergi yang paling kita rindukan adalah dekapan kasih seorang ibu.

Pagi hari baru saja tiba. Waktu menunjukkan pukul 04.00, Rm Elis Handoko SCJ terbangun dari lelap tidurnya. Ia bergegas ke kamar mandi. Langkahnya terhenti di depan pintu ibunya. Pintunya sedikit terbuka dan Rm Elis mengintip ke dalamnya. Di dalam kamar itu, ibunya sedang berlutut di hadapan patung Bunda Maria. Tampak air mata bening membasahi pipi ibunya yang sudah berkeriput.

Rm Elis terhenyak. Beban masalahnya selama menjadi gembala umat seakan sirna. Tuhan menunjukkan kasihNya pada pagi dini hari itu. Di dalam doa ibu dengan linangan air mata, nama Rm Elis disebut.

Berbahagialah kita yang memiliki seorang ibu karena banyak anak tidak bisa merasakan kasih sayang ibu, bunda, mama, simbok, atau sebutan lainnya. Seorang ibu selalu siap menampung air mata anaknya, seorang ibu yang menyediakan dadanya untuk anaknya menangis. Seorang ibu yang tetap tersenyum meski hatinya teriris sembilu.

Sayangnya, kehadirannya seringkali dilupakan. Ketika anaknya sukses, ia merasa mampu menghadapi hidup tanpa bantuan sang ibu. Sosok ibu pun dilupakan. Namun, seorang ibu tak akan pernah melupakan anak-anaknya seperti lagu ‘Di doa ibuku namaku disebut’.

Setiap 22 Desember kita merayakan hari ibu. Rasanya tak ada yang bisa menggantikan kasih sayang seorang ibu. Terimalah persembahan cinta kami bagi para ibu yang berjuang menjadi single parents, seorang ibu yang memiliki anak berkebutuhan khusus, seorang ibu yang hidup terpisah dari anak-anaknya karena menjadi TKW di luar negeri. Keinginan ibu hanyalah satu melihat kebahagiaan buah hatinya meski ia harus mengorbankan nyawanya. Terima kasih ibu.

(Ivonne Suryanto)

Leave a Reply

Top