
[KATEDRAL] Kisah sengsara Yesus Kristus bukan sekedar cerita sejarah atau cerita urutan peristiwa, tetapi merupakan kesaksian para murid yang mau menggambarkan betapa kekuatan jahat itu luar biasa. Betapa iblis yang mau menggagalkan rencana penyelamatan Allah itu selalu ada dan mencari kesempatan. Sebagaimana ia tidak berhasil mencobai Yesus di padang gurun dan menunggu waktu yang baik. Dengan kekuatan luar biasa iblis selalu berusaha menggagalkan rencana keselamatan Allah.
Misa Minggu Palma di Gereja Katedral Bogor dimulai dengan perarakan. Sejak pukul 07.00 WIB area parkiran Budi Mulia sudah mulai diisi dengan umat. Kurang lebih 1.500 orang semangat mengikuti perarakan dengan daun palma di tangan. Misa dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Bogor RD Yohanes Suparta didampingi oleh Pastor Paroki RD Paulus Haruna dan Vikaris Paroki RD Alfonsus Sombolinggi.
Dalam homili Romo Parto sapaan akrabnya mengingatkan berbagai kekuatan iblis yang kerap kali melemahkan iman manusia. “Bagaimana hidup kita sehari-hari ada begitu banyak kekhawatiran, bahkan hal-hal sepele pun membuat kita khawatir membuat kita takut, dan yang lebih besar lagi bagaimana penindasan, bagaimana ketidakpedulian, bagaimana orang-orang yang sungguh tega terhadap sesamanya dan lain-lain itulah kekuatan-kekuatan jahat yang ada di sekitar kita,” jelasnya.
Dengan godaan yang diberikan oleh iblis kerap kali membuat manusia berbuat buruk. “Kita juga melihat betapa kita pun juga berpikir bahwa ternyata orang-orang yang tidak adil pun, orang-orang yang tidak jujur pun, orang-orang yang jahat pun baik-baik saja sehingga kita mentoleransi diri untuk tidak menjadi baik,” paparnya.
Kerap kali manusia jatuh ke dalam dosa karena tidak taat, tidak setia, dan hanya mengejar kemuliaan duniawi. “Tetapi saudara-saudari yang terkasih para murid memberikan kesaksian, mau seberapa kuat kekuatan iblis itu, mau seberapa luar biasa usaha iblis untuk menggagalkan rencana Allah hanya ada satu yang kemudian berhasil yaitu Yesus sendiri. Dengan apa? Ketaatan-Nya!” tegasnya.
Tuhan menjadi wujud nyata dalam karya penyelamatan Allah yang sempurna dan datang dari pada-Nya.
Pada akhir homili Romo Suparta mendoakan agar dengan perayaan hari ini umat dapat kembali mendapat kekuatan untuk melawan kejahatan dalam diri kita, “semoga dengan penuh keyakinan dengan penuh keberanian kita berani memerangi kekuatan jahat seraya dalam hati dan juga kita katakan Yesus Kristus adalah Tuhan,” tutupnya.
Penulis: Christiana Nathalie | Editor: Aloisius Johnsis