Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor selama ini telah menggagas Bogor sebagai kota sejuta taman. Berbagai upaya pun telah dilakukan. Sejumlah taman tematik akan terealisasi tahun ini. Seperti lapangan Heulang yang disulap menjadi taman, juga revitalisasi Taman Kencana dan Sempur. Belum lagi rencananya bakal ditambah 12 taman dan sejumlah tugu untuk mempercantik Kota Hujan. Namun apakah taman-taman tersebut telah membuat masyarakat semakin nyaman tinggal di Kota Hujan ini?

Menurut Sekretaris Biro Ekologi Keuskupan Bogor Elizabeth Tedjojuwono, upaya Pemkot Bogor dengan menambah jumlah taman kota atau merenovasi taman yang sudah ada tapi terbengkalai adalah baik. “Bagaimanapun juga masyarakat perlu taman umum sebagai tempat interaksi warga sekaligus sarana rekreasi,” tuturnya.

Namun ia menyayangkan masyarakat Bogor tidak merawat taman-taman tersebut. “Saya melihat pengguna taman belum siap. Taman sudah didesain bagus, ditata dengan tanaman bagus, serta dilengkapi dengan ornamen sarana penunjang  yang baik malah dirusak, tanaman diinjak sampai mati,” kata Liza, sapaan perempuan alumnus sebuah universitas di Australia ini.

Menurutnya, desain taman harus disesuaikan dengan luas taman dan perutukannya. Untuk menambah keasrian yang juga dapat membuat kota Bogor kembali sejuk dan hijau harus ada taman-taman publik yang cukup luas, sehingga komposisi jumlah pohon bisa lebih banyak dibanding rumput atau tanaman perdu, tentunya pohon besar lebih banyak menyumbang kesejukan, jumlah oksigen, dan menyaring polusi udara.

(John)