Pendalaman kitab suci yang diadakan di setiap wilayah pada Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN) memiliki dua manfaat penting. Pertama, kegiatan ini bisa dijadikan sarana umat untuk mengenal umat lain yang tinggal sewilayah dengannya. Dengan demikian hubungan antar umat dapat terjalin akrab. Sedangkan tujuan utamanya yaitu umat dapat lebih mengenal Kitab Suci sebagai penuntun dan sumber inspirasi iman Katolik.
Demikian ditegaskan oleh Yus Moningka, Ketua Seksi Kitab Suci Wilayah dalam pertemuan pendalaman kitab suci keempat umat wilayah St Andreas Bogor Barat, Jumat (29/9). Hujan yang turun dengan derasnya tidak menyurutkan semangat umat yang berasal dari 6 lingkungan yaitu St. Ambrosius -Ardio, St. Martinus – Ciwaringin, St. Theresia – Menteng, St. Yohanes Pembaptis – Jembatan Merah, St. Fransiskus Xaverius- BMA dan St. Caecilia Cimanggu menghadiri pertemuan kitab suci terakhir ini.
Pertemuan ini sekaligus merangkum tiga hasil pertemuan sebelumnya. Teknologi mendekatkan kita kepada Tuhan dan sesama menjadi tema pertemuan pertama. Pengunaan teknologi harus sesuai dengan nilai-nilai moral, maka hendaknya teknologi digunakan dengan taat dan bertanggung jawab pada norma-norma Allah dan sesuai dengan norma-norma yang ada di masyarakat.
Yesus mengingatkan kita bahwa harta duniawi bukanlah segala-galanya. Yang utama adalah mencari harta surgawi. Harta duniawi itu dapat binasa, tetapi harta surgawi bertahan sampai kehidupan abadi. Demikian inti pertemuan kedua yang bertema Harta yang Menyelamatkan.
Saling menolong dengan motivasi cinta kasih. Demikian yang mengemuka pada pertemuan ketiga bertema Kebersamaan dan Saling Berbagi. Sedangkan pertemuan keempat sekaligus pertemuan terakhir membahas mengenai Hikmat dan Hawa Nafsu.
Acara malam ini ditutup dengan makan malam.
(Kanis/BU)