[KATEDRAL] Seminar Angels & Demons digelar di Aula Pusat Pastoral Keuskupan Bogor, Sabtu (3/2) pagi. Robby Wowor OFM hadir sebagai narasumber tunggal. “Manusia adalah hewan yang kastanya paling tinggi, dan menurut Thomas Aquinas, manusia adalah malaikat yang kastanya paling rendah. Jadi dalam diri manusia terdapat angles (malaikat) dan demons (setan) itu secara bersamaan,” kata lulusan Licenciat Teologi Biblis di Pontif Univ. St. Tomasso, Roma itu.
Malaikat (Angels)
Pater Robby menjelaskan, malaikat yang selama ini dilihat oleh manusia sebenarnya hanyalah interpretasi pelukis pada masanya, sayap dan baju zirah bukanlah bentuk yang sesungguhnya. “Yang terpenting bukanlah bentuknya, tapi lebih kepada fungsi dari malaikat itu sendiri,” jelasnya.
Dalam alkitab, ada beberapa malaikat yang dikenal oleh manusia yakni Rafael, Mikael, Gabriel, Kerubim, dan Serafim. Rafael adalah malaikat penyembuh, Mikael bertugas sebagai panglima perang Allah yang siap bertempur kapan saja, dan Gabriel adalah malaikat pembawa kabar baik.
Kerubim dan serafim dalam banyak sumber digambarkan memiliki 6 sayap, mereka berada di sebelah kiri dan kanan Allah. Kerubim dan Serafim pernah muncul di atas tabut perjanjian yang dibuat oleh Nabi Musa. Salah satu dari malaikat itu pernah menampakan diri pada abad ke-12 kepada Santo Fransiskus dari Asisi.
Romo Robby menambahkan, setiap manusia memiliki malaikat pelindung. Manusia harus memiliki discerment yang baik agar lebih peka dan dapat merasakan suara para malaikat tersebut. “Jika kita mau mendengarkannya maka keputusan yang diambil tidak akan keliru. Tetapi, sering kali kita terlalu berlebihan memakai logika dan hati sehingga teralihkan membuat keputusan yang salah,” paparnya.
Setan (Demons)
Di dalam dunia film setan digambarkan dengan sangat seram, banyak darah dan luka-luka. “Jangan dipikir setan seperti yang ada di dalam film, setan zaman ini tidak seram, banyak yang ganteng dan cantik,” kata Romo Robby disambut riuh tawa para peserta.
Setan adalah malaikat yang jatuh ke dalam dosa yakni iri hati. Ia iri melihat manusia diciptakan secitra dengan Allah. Walaupun tidak sama, banyak sifat-sifat Allah yang ada dalam diri manusia. Hal itulah yang menyebabkan setan iri terhadap manusia. “Mungkin jika Allah tidak menciptakan manusia, setan tidak akan pernah ada,” tukas Romo Robby.
(John)