[KATEDRAL] Sebanyak 173 anak sekolah dasar (SD) menerima komuni pertama (Sakramen Ekaristi) di Gereja Katedral Bogor, Senin (2/4) pagi. Ke -173 anak tersebut berasal dari sejumlah SD di Bogor, di antaranya SD Regina Pacis, Budi Mulia, Sekolah Bogor Raya, dan sekolah swasta non-Katolik lainnya.

Dalam khotbah misa penerimaan komuni pertama Pastor Paroki Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo menuturkan, dengan menerima komuni berarti anak-anak siap untuk bersatu, menerima, dan percaya pada Yesus. “Menerima komuni berarti menerima hosti yang adalah tubuh Kristus itu sendiri. Dengan menerima komuni, berarti kalian akan bersatu, menerima, dan percaya kepada Tuhan Yesus. Maka itu jadilah saksi Kristus yang mewartakan kebenaran dan kejujuran serta sikap hidup yang baik,” ujar Romo Tukiyo.

Dia juga berpesan agar anak-anak tidak terlambat saat mengikuti perayaan ekaristi. ”Ikutilah perayaan ekaristi secara penuh. Jangan datang terlambat, dan jangan pulang sebelum berkat penutup, karena kita menghormati tubuh Kristus di mana Allah hadir dalam perayaan ekaristi tersebut,” pesannya.

Romo Tukiyo yang didampingi oleh RD Mikael Endro Susanto, RD Marcel Wisnu, dan RD Paulus Pieter kerap menyelipkan dialog dengan anak-anak. “Kalian siap menyambut komuni? Kalian suka membaca kitab suci?” tanya Romo Tukiyo yang dijawab antusias oleh ratusan anak.

Sebelum penerimaan komuni, tari tradisional dari SD Regina Pacis mengiringi perarakan ratusan anak menuju ruang gereja. Orangtua mereka ikut mendampingi anak-anaknya yang berbaris menerima komuni pertama.

(Eduardus Yudhi/Jam)