[BOGOR TIMUR] Potensi orang muda Katolik (OMK) di wilayah Santa Maria Bogor Timur tergolong tinggi. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Wilayah Paroki BMV Katedral Bogor Endira Artanto dalam kunjungan Dewan Pastoral Paroki (DPP) dan Dewan Keuangan Paroki (DKP) ke wilayah Santa Maria Bogor Timur, Sabtu (7/7) sore. “Berdasarkan pemaparan dari ketua wilayah Santa Maria Bogor Timur, tercatat sekitar 40% dari jumlah umat di wilayah Santa Maria merupakan kaum muda. Bila jumlah umat mencapai 867 jiwa, berarti ada sekitar 300 anak muda berada di wilayah ini,” ujar Artanto.
Karenanya, Artanto meminta agar potensi OMK dapat dimaksimalkan. “Kebetulan di wilayah ini belum ada kepengurusan OMK, sayang bila tidak diarahkan dan dimaksimalkan. Apalagi OMK merupakan salah satu pilar dari Paroki Katedral Bogor,” tandasnya.
Selain OMK, sambung Artanto, potensi anak-anak juga harus dikembangkan. “Untuk itu saya berharap Seksi Karya Kepausan Indonesia (KKI) dapat bekerja sama dan mengembangkan potensi anak-anak dan remaja agar Bina Iman Anak dan Bina Iman Remaja berkembang di wilayah ini,” harapnya.

Sebelumnya, di kediaman Hadrianus Wahyu di kawasan Bogor Baru, Bogor Timur, DPP dan DKP menggelar pertemuan dengan pengurus wilayah dan lingkungan. Dalam pertemuan itu, ketua wilayah Santa Maria Bogor Timur AP Sugiarto menyambut baik kunjungan DPP dan DKP demi terciptanya sinergitas dan kebersamaan antarumat dan pengurus DPP dan DKP.
Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo menjelaskan, kunjungan tersebut merupakan program rutin yang dijalankan oleh paroki. “Ini adalah kunjungan ke-7 setelah kami mengunjungi 6 wilayah lainnya. Masih ada 9 wilayah lainnya. Kunjungan ini selain bermanfaat sebagai ajang perjumpaan dan silaturahmi, juga menyatukan visi dan misi serta menyosialisasikan program paroki, dan ingin melihat apakah program tersebut juga sudah berjalan di wilayah dan lingkungan,” katanya.
Antusiasme umat terlihat dalam tanya jawab yang berlangsung diwarnai suasana penuh keakraban. Pertanyaan-pertanyaan mengalir mulai dari persoalan-persoalan kardiwilasa, dana sehat, baptis bayi, pemakaman, liturgi, hingga masalah keamanan.
(Jam)