Anda di sini
Beranda > Lingkungan/Wilayah > Pesta Paskah dan Nama Pelindung Wilayah St. Yosef Bogor Tengah

Pesta Paskah dan Nama Pelindung Wilayah St. Yosef Bogor Tengah

Loading

[BOGOR TENGAH] Setelah Hari Raya Paskah, tepatnya Kamis (4/4), umat wilayah St. Yosef Bogor Tengah berkumpul untuk merayakan Pesta Paskah kebangkitan Yesus Kristus sekaligus Pesta Nama St. Yosef Pelindung Keluarga. Perayaan diawali dengan misa yang dibawakan oleh RD. Marselinus Wisnu Wardhana selaku Pastor Wilayah Bogor Tengah.

Dalam homilinya RD. Marselinus Wisnu Wardhana yang populer dengan panggilan Romo Marsel mengatakan bahwa sebagai wilayah yang berlokasi paling dekat dengan Gereja BMV Katedral seharusnya umat rajin mengikuti misa pagi.

“Bukan suatu kebetulan, paroki ini memiliki nama pelindung Beatae Mariae Virginis atau St. Perawan Maria, dan wilayah terdekatnya adalah St. Yosef Bogor Tengah. Paroki Katedral yang menjadi ujung tombak bagi masyarakat Sunda di sekitarnya diharapkan dapat menjadi saksi yang mendorong perkembangan gereja di Tanah Sunda ini. Kerendahan hati dari semua pihak dapat mengurangi dan menghapuskan gesekan-gesekan yang terjadi,” jelasnya.

Romo Marsel pun  mengingatkan semua umat wilayah ini untuk belajar kerendahan hati dari St. Yosef dan St. Perawan Maria. Yosef membuang egonya dan mempunyai daya juang serta daya tahan yang tinggi. Ia sebenarnya bisa hidup tanpa Maria. Namun sekali lagi, kerendahan hatinya membuat dia membela Maria. Seperti Daud yang membawa tabut perjanjian, Yosef juga membawanya dan menjaganya, yaitu Yesus yang hadir dalam rahim Maria sehingga menghantar pada kelahiran Yesus. Begitu pula dengan Maria yang menunjukkan kerendahan hatinya saat harus menghadapi kenyataan Yesus yang dia lahirkan mengalami kehinaan, penyiksaan hingga wafat di kayu salib namun akhirnya semua umat manusia dapat merayakan Paskah sebagai bukti kebangkitan-Nya, mengalahkan dosa dan maut. Dari ke dua tokoh ini lahirlah sukacita Paskah dan gereja adalah simbolnya.

Romo mengajak umat mencontoh Maria yang menyimpan segala sesuatunya di dalam hati sehingga muncul kedewasaan rohani. Pada saat Kristus diturunkan dari salib dan diserahkan ke pangkuan Bunda Maria, itulah kehendak Allah yang terjadi sesuai ucapan Maria saat dikunjungi Malaikat Tuhan, ‘Terjadilah padaku seturut kehendak-Mu. “Ketika kita pandai menyimpan segala sesuatu dalam hati maka kita turut terlibat dalam rencana Allah. Umat yang selalu hadir dalam gereja dan turut terlibat dalam kehidupan paroki merupakan suatu bukti kerendahan hati di hadapan Allah untuk memberitakan injil, seperti halnya dikatakan Rasul Paulus bahwa pemberitaan injil menjadi tanggung jawab dan tugas kita semua,” tukasnya.

Sebelum acara ramah tamah dan tanya jawab seputar liturgi gereja, Romo Marsel mengakhiri homilinya dengan pesan, “Mari kita rayakan sukacita Paskah dengan semangat St. Yosef dan St. Perawan Maria yang ada di dalam hati kita,” tutupnya.

(Lana Pelupessy)

    

Leave a Reply

Top