Sarasehan OMK Wilayah
[PARUNG] Belasan Orang Muda Katolik (OMK) Wilayah Bernadette-Jalan Baru mengikuti sarasehan mengenai lingkungan hidup di Pendopo 45, Jl Raya Parung, Bogor, Minggu (26/3).
Tema yang diambil dalam acara itu, adalah “Peran OMK dalam meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan hidup”. Hal itu juga terkait dengan tema Aksi Puasa Pembangunan. Hadir dalam kesempatan itu RD Marselinus Wishnu Warndhana.
Acara antara lain dibawakan oleh FX Guruh Rusdianto. Para peserta diminta membuat video blog (vlog). Mereka pun membuat video tentang lingkungan hidup di Pendopo 45, yang memang sangat asri dan menawan. Generasi penerus itu diajak berkampanye akan kepedulian ekologi.
Romo Marsel, mengaku gembira dengan acara tersebut. Dia berharap anak muda bisa mengkampanyekan kepedulian pada lingkungan hidup.
Ketua Wilayah St Bernadette Henricus Poerwanto mengatakan, tema yang diberikan harus mengacu seperti yang dibuat paroki. “Namun, penyajiannya yang dibedakan. Harus berbeda dengan yang dewasa, oleh karena itu kami bikin games,” katanya.
Menurutnya, acara ini merupakan yang pertama. “Sebelumnya acara APP khusus anak muda belum pernah ada. Dulu, orang tua dicampur dengan anak muda, dan yang anak muda sepertinya tidak nyaman. Oleh karena itu dikumpulkan yang sebanding atau seumuran,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Guruh mengupas 4R (reduce, reuse, recycle, dan replace).
Menurutnya, saat ini, sampah banyak berserakan karena pengelolaan yang kurang memadai.
“Pembuangan sampah yang tidak terurus dengan baik akan menimbulkan pencemaran tanah yang nantinya juga akan berdampak pada saluran air dalam tanah,” katanya.
Pembakaran sampah yang sembarangan akan mengakibatkan pecemaran udara. Selain itu, pembuangan sampah ke sungai akan mengakibatkan pencemaran air yang berdampak juga tersumbatnya aliran sehingga mengakibatkan banjir.
Oleh karena itu, maka digalakkan 4R. Pertama, reuse (memakai kembali) barang yang dimungkinkan bisa dipakai kembali sebaiknya tidak dibuang ke tempat sampah karena barang itu masih bisa digunakan kembali.
“Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang-ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tisu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali. Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng,” ujar dia.
Kedua, reduce (mengurangi) barang yang digunakan, maksudnya barang-barang yang dipakai sekali saja harus kita kurangi, biar sampah tidak menumpuk dan mencemarkan lingkungan
“Contohnya, pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar. Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali. Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi,” jelasnya.
Ketiga, recycle (mendaur ulang) dengan cara mendaur ulang barang-barang yang dimiliki. Hal itu akan mengurangi sampah.
“Misalnya, pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai. Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali. Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos. Lakukan pengolahan sampah nonorganik menjadi barang yang bermanfaat,” katanya.
Keempat, replace (mengganti) barang yang dipakai hanya sekali saja harus kita ganti dengan barang-barang yang tidak dipakai sekali saja. “Contohnya, gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Ganti kantong kresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan stirofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami,” ujarnya.
(BW)