[KATEDRAL] Uskup Purwokerto yang baru saja ditahbiskan, Mgr. Christophorus Tri Harsono meminta umat untuk mensinergikan komitmen kekatolikan dan kebangsaan. “Jadilah orang Katolik, orang beriman, orang beragama yang tidak setengah-setengah. Pahamilah agamamu secara utuh, karena dengan pemahaman agama yang penuh akan membawa identitas keagamaan, khususnya kekatolikan menjadi identitas yang sejati sehingga kita tahu harus bersikap seperti apa, harus beriman seperti apa, harus mengikuti aturan, anjuran dan hukum dalam agama,” papar Mgr. Tri Harsono, baru-baru ini.
Dia menyampaikan hal itu berkaitan dengan komitmen kekatolikan dan komitmen keimanan.
Mosinyur juga mengajak agar komitmen keimanan dan komitmen kekatolikan membawa umat keluar dari sisi kenyamanan. Monsinyur Tri sendiri memberi contoh, tahbisan yang dilangsungkan pada 16 Oktober lalu itu berlangsung di Aula Widyatama Universitas Soedirman Purwokerto. Hal tersebut menandakan bahwa gereja saat ini pun sudah tidak terlalu “berkutat di dunianya sendiri”.
Ketua Komsos Keuskupan Bogor RD David Lerebulan menambahkan, ketika tahbisan berlangsung di tempat yang bukan lingkungan gereja, ini menandakan keterbukaan dan kerja sama antarumat. “Inilah bukti komitmen Monsinyur Tri Harsono yang menekankan pada sinergitas kebangsaan dan kekatolikan seperti pesan yang pernah disampaikan oleh Mgr. Soegijapranata, 100% Katolik, 100% Indonesia,” ujar Romo David dalam percakapan dengan www.bmvkatedralbogor.org, Minggu (21/10).
Romo David juga mengutip ucapan Mgr. Tri Harsono supaya umat Katolik bersinergi bersama pemerintah untuk menciptakan NKRI yang bersatu, NKRI yang utuh. “Beliau (Mgr. Tri Harsono, red) menyampaikannya dalam ungkapan yang sungguh sederhana tapi menarik, bahwa Indonesia ini menjadi utuh karena ada PBNU. Maka di sinilah komitmen kebangsaan dan kekatolikan harus ditumbuhkan, disinergikan bersama pemerintah guna menciptakan keutuhan bersama. Hal itu akan membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik,” ujarnya.
PBNU sendiri secara akronim merupakan kepanjangan dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Namun dalam konteks persatuan bangsa, PBNU sering diartikan menjadi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945.
Dalam tahbisan Uskup tersebut lebih dari 5.000 undangan hadir diantaranya dari unsur TNI/Polri, pejabat pemerintahan setempat diantaranya Bupati Banyumas, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Purwokerto, FKUB Bogor, dan FKUB Bandung.
(Jam)