[KATEDRAL] Vikjen Keuskupan Bogor, RD. Christoporus Tri Harsono menyampaikan kalimat Corpusanus in te mensana, yang berarti tubuh yang sehat berada dalam jiwa yang sehat pula. Pendapat tersebut dikatakannya pada Perayaan Ekaristi Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberdayaan Sosial Ekonomi (PSE) Keuskupan Bogor, bersama seluruh paroki se-Keuskupan Bogor, Sabtu (25/10) di Aula SMA Regina Pacis. Selain Misa Kudus, acara pameran makanan sehat dari berbagai resep masakan ditampilkan.
Menurut Romo Tri, makanan sehat adalah makanan yang paling tepat untuk raga maupun jiwa. Dicontohkan oleh Yesus sendiri bahwa Dia telah menjadi pangan sejati bagi seluruh umatNya. Melalui tubuh dan darahNya, Yesus telah melakukan karya sebagai pemberi makan bagi kesehatan rohani umat melalui Perayaan Ekaristi dalam hosti dan anggur kudus.
Pangan Sehat, Keluarga Sehat, merupakan tema HPS 2014. Sesuai dengan tema itu, RD Dominicus Savio Tukiyo yang telah menyelesaikan tugas sebagai Ketua Komisi PSE Bogor hingga awal hingga awal Oktober yang lalu, menilai fungsi makanan sangat penting, memiliki makanan sehat diperlukan oleh manusia untuk memperbaiki jaringan tubuh yang rusak karena di dalamnya terdapat zat gizi yang diutuhkan ubuh. Kondisi itu erat kaitannya dengan aktivitas dan produktivitas setiap orang, sehingga setiap orang layak untuk mengkonsumsi pangat sehat yang kaya gizi, nutrisi dan enzim.
Tema tersebut juga dimaksudkan untuk mendorong pemimpin masyarakat unuk mengembangkan kepedulian khusus dalam menjamin ketahanan pangan bagi masyarakat. Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman bahan pangan, dan saat ini bahan pangan lokal hampir tidak dikenali oleh sebagian besar masyarakat. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi Komisi PSE untuk menggerakkan seluruh paroki melalui Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga, untuk mengadakan lomba mengolah makanan lokal untuk bekal anak dan keluarga.
Dari hasil olahan setiap paroki yang ditampilkan pada acara pameran makanan sehat, terdapat berbagai menu makanan yang unik, alami, lezat dan sehat. Makanan yang ditampilkan bukan sembarang menu tetapi telah melalui seleksi lomba setiap paroki/cabang WKRI. Beberapa kriteria yang diberlakukan dalam lomba adalah bahan menu pokok berasal dari bahan asli Indonesia non-beras dan terigu, bebas obat-obatan, bebas bahan impor, bebas MSG, lezat dan menarik tampilannya.
Dengan makanan sehat, keluarga akan sehat, berarti masa depan bangsa pun terjamin kesehatannya. Jika setiap orang dapat memulai hidup sehat dengan makanan sehat dan dilakukan secara konsisten, terciptalah badan sehat dan rohani yang sehat.
(YC)