Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Jadilah Penuh Cinta, Sebarkan Damai Sejahtera

Jadilah Penuh Cinta, Sebarkan Damai Sejahtera

Loading

[KATEDRAL] “Bangunlah. Bangkitlah. Jangan takut. Jadilah manusia Paskah yang penuh cinta.” Demikian pesan Uskup Paskalis Bruno Syukur OFM dalam misa Malam Paskah, Sabtu (30/3).

Sama seperti hari-hari lalu, Vigili Paskah di Gereja BMV Katedral kembali ditemani dengan rintik hujan. Saat suasana gelap membayangi seluruh area Katedral, Uskup Bogor dapat terlihat berada di ujung baris perarakan lilin Paskah. Juga ditemani konselebran RD Markus Lukas dan RD Alfonsus Sombolinggi, misa berjalan dengan khidmat namun meriah, sebab Yesus yang wafat akhirnya bangkit dan hidup.

Momen pengorbanan dan kebangkitan Kristus ini pun, dikatakan oleh Monsinyur Paskalis, kiranya dapat membuat umat menjadi pribadi yang penuh keberanian dan cinta. “Tiada cinta yang lebih besar daripada cinta seorang yang memberi diri dan nyawa untuk sesamanya,” ucapnya dalam homili.

Nyata dan Kreatif

Perayaan misa Malam Paskah pertama, dipimpin oleh Uskup Bogor. Foto: Made Bramara Wiranatha, Celine Anastasya.
Perayaan misa Malam Paskah pertama, dipimpin oleh Uskup Bogor. Foto: Made Bramara Wiranatha, Celine Anastasya.

Ajakan ini juga adanya kian relevan dalam konteks saat ini. Misalnya, di tengah permasalahan dunia modern yang kian kusut, menjadi penuh cinta dapat diwujudkan lewat membangkitkan optimisme hidup. “Mari kita melakukan tindakan solidaritas kemanusiaan untuk mereka yang terpuruk. Keagungan manusia Paskah adalah nyata dalam tindakan dan kata-kata,” ucap Bapa Uskup.

Ia pun turut menyinggung Gereja dan kaitannya dalam era digital. Dengan arusnya yang begitu disruptif, teknologi memang tidak dipungkiri menjadi objek kebutuhan hingga adiksi. Sebut saja dengan bagaimana manusia masa kini yang ‘sedikit-sedikit gadget’, membawanya ke mana pun secara berlebihan atau bahkan pada tahap penggunaan yang kurang pantas.

Uskup Bogor itu mendorong umat untuk melihat teknologi lebih sebagai menjadi sarana atau alat bantu. “Jangan bersahabat dengan gadget. Manusia Paskah adalah manusia yang akrab dengan bersahabat dengan sesamanya manusia, tidak dikuasai oleh teknologi canggih,” serunya.

Dibanding itu, umat sejatinya dapat lebih memanfaatkan momentum era digital kepada hal-hal kreatif dan bermanfaat. “Marilah kita menjadi produsen konten-konten berkualitas. Hai OMK, Anda-lah generasi digital, ciptakanlah karya-karya digital yang fenomenal!” tandas Uskup Bogor itu.

Redupnya Cahaya

Terang lilin-lilin memenuhi Gereja BMV Katedral. Foto: Leonardus Evan
Terang lilin-lilin memenuhi Gereja BMV Katedral. Foto: Leonardus Evan

Perayaan Ekaristi Sabtu Suci sesi kedua mungkin menjadi salah satu misa yang dihindari beberapa kelompok umat yang enggan pulang larut malam. Panjangnya ritus perayaan membuat misa sesi ini langganan selesai di hampir tengah malam. Waktunya memang sangat panjang, tetapi adanya khidmat. Kedamaian yang dirasakan di setiap ritus perayaan tidak main-main magisnya.

Langit malam gelap gulita, cahaya yang hilang, dan jalan raya yang jauh dari kata bising membuat prosesi Malam Paskah itu terasuk hingga ke hati. Satu-satunya cahaya yang terlihat pada misa ialah cahaya lilin paskah, yang diibaratkan sebagai cahaya Kristus. Misa dipimpin oleh Pastor Paroki Katedral RD Paulus Haruna bersama konselebran RD Benediktus Raditya Wijaya.

Pantulan suara dari bangku paduan suara ke langit-langit gereja membuat suara menggema, pecah suara pun terdengar begitu harmonis. Hal-hal itu turut menambah syahdunya suasana detik-detik peringatan kebangkitan Yesus, momen yang akhirnya tiba setelah empat puluh hari lamanya umat berpantang dan berpuasa.

Shalom Damai Sejahtera

Umat diperciki air suci setelah memperbarui janji baptis. Foto: Leonardus Evan
Umat diperciki air suci setelah memperbarui janji baptis. Foto: Leonardus Evan

“Melalui wafat dan kebangkitanNya kita mau mempersatukan diri kita dalam semangat Yesus yang tersalib. Secara spiritualitas, kita memperteguh ikatan kita dengan Yesus dari Nazaret yang tersalib. Dia adalah Tuhan yang mengajarkan agar kita mengisi kesempatan hidup ini dengan melakukan karya belas kasih dan karya yang memajukan martabat kemanusiaan,” jelas Romo Haruna, selaras dengan pesan Paskah Uskup Bogor Mgr Paskalis Syukur OFM.

Melalui surat gembalanya, Uskup Bogor mengimbau seluruh umat untuk menciptakan shalom damai sejati dalam kehidupan ini. “Melalui gerakan shalom damai sejahtera dengan sesama warga bangsa, dalam keluarga, anak-anak, dengan orang tua, berusahalah mengurangi pertengkaran hingga perselisihan yang berkepanjangan,” ujar Pastor Paroki yang dikenal umat dengan sikap siap melayaninya hingga 24/7 itu.

Tahun ini, Keuskupan Bogor juga memfokuskan karya pelayanannya pada pendidikan liturgi untuk anak-anak dan remaja. “Anak-anak dan remaja kita perlu penguatan dalam hidup rohani dan hidup misionernya sejak dini. Mereka harus dilibatkan sejak anak-anak untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Dan kepada para orang tua, anak-anak jangan hanya dimarahin ketika menangis waktu misa. Akan tetapi, juga diberikan pemahaman,” tukasnya.

Selamat Paskah!

 

Penulis: Celine Anastasya, Agnes Marilyn | Editor: Celine Anastasya

 

Leave a Reply

Top