[KATEDRAL] Panitia Pembangunan Gedung Santa Maria Katedral Bogor akan segera merealisasikan pembangunan gedung yang berada di samping Gereja BMV Katedral Bogor. Hal tersebut terungkap saat acara pemasangan tiang pancang yang menandai dimulainya pembangunan Gedung Santa Maria, Senin (16/4). “Di lahan seluas 800 m2 nantinya akan berdiri tiga lantai dengan luas bangunan 1.500 m2. Lantai pertama akan dibangun ruang misdinar, ruang bunga, ruang peralatan misa, ruang serbaguna dengan kapasitas 250 orang yang bisa digunakan untuk misa, ruang P3K, ruang laktasi (menyusui), ruang panel dan CCTV, ruang janitor, juga toilet. Lantai kedua terdiri atas ruang tidur koster, dak jemur, gudang, ruang untuk devosi atau adorasi, empat ruang seksi, ruang panel, ruang janitor, toilet. Sedangkan di lantai tiga ada gudang, enam ruang seksi, ruang panel, ruang janitor dan toilet,” papar Ketua Panitia Pembangunan Gedung Santa Maria Pius Edwin.

Pius melanjutkan, gedung tersebut akan rampung pada tahun depan. “Pengerjaannya memakan waktu sekitar satu tahun, dengan biaya mencapai sekitar Rp 8,5 miliar dengan perincian Rp 7,2 miliar untuk pembangunan gedung dan ruangan, sedangkan Rp 1,3 miliar untuk prasarana pendukung seperti pos satpam, pagar, patung Bunda Maria dan sebagainya,” katanya. Karenanya, dia berharap dukungan dari seluruh umat untuk segera mewujudkan bangunan tersebut.
Pius menambahkan, pihaknya juga akan memperhatikan kebutuhan disabilitas. “Kami akan membangun ram atau bidang miring (selasar) dari lantai satu menuju lantai dua untuk memudahkan aksesibilitas umat berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas. Sementara dari lantai dua ke lantai tiga anak tangga juga akan dibuat senyaman mungkin untuk menghindari kecelakaan dan memudahkan penyandang disabilitas (low vision),” ujarnya.
Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM berharap, gedung Santa Maria nantinya mampu menopang aktivitas umat. “Gedung atau sarana prasarana sebenarnya hanyalah bersifat fisik. Yang terpenting adalah roh dan spiritualitasnya juga ada dalam pembangunan gedung tersebut. Artinya, gedung tersebut juga harus kuat agar bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya seperti bangunan Gereja Katedral di sampingnya yang dibangun oleh pendahulu kita dengan kuat,” pinta Uskup Paskalis.
Uskup juga minta agar di dalam gedung tersebut diberi desain gambar orang-orang kudus. “Paling tidak, dengan melihat gambar orang-orang kudus tersebut, hati kita akan terbawa juga spirit kita semakin dekat dengan kekudusan,” katanya.
Pastor Paroki Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo mengatakan, gedung ini nantinya akan mendukung kegiatan pastoral dan pelayanan yang telah berjalan selama ini. “Kita tahu dalam banyak kegiatan, umat di Paroki Katedral Bogor ini antusias mengikuti misa atau kegiatan-kegiatan gereja. Karenanya gedung ini nantinya mampu semakin mendukung kegiatan pastoral dan pelayanan yang telah berjalan selama ini,” harap Romo Tukiyo.
Pembangunan gedung juga ditandai dengan pemukulan gong oleh Uskup Paskalis yang disaksikan oleh Uskup Emeritus Mgr Michael Cosmas Angkur OFM, sejumlah imam, pengurus dewan paroki, dan puluhan undangan.
(Jam)