Sore itu ada yang berbeda dari perayaan ekaristi pukul 17.00 WIB di Gereja Katedral. Secara khusus, dekorasi altar dipenuhi dengan berbagai hasil bumi seperti buah dan sayuran. Hal ini dikarenakan Paroki Katedral sedang merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang sebenarnya jatuh pada 16 Oktober 2019.
Sebenarnya? Iya, karena Paroki Katedral merayakan HPS lebih awal pada Sabtu (12/10) sore. Tidak hanya sekadar dekorasi altar, tetapi persembahan yang biasanya hanya terdiri dari piala, sibori, air, dan anggur hari ini ditambahkan dengan buah dan sayuran.
Perayaan HPS yang digagas oleh Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) ini terdiri dari dua bagian yaitu, misa kudus dan ramah tamah. Misa dipimpin oleh Pastor Paroki BMV Katedral RD Dominikus Savio Tukiyo bersama Vikaris Paroki RD Paulus Piter. Menuju akhir misa, Pastor Tukiyo mengajak seluruh umat untuk hadir di Pastoran menyantap makanan tradisional yang telah disediakan panitia.
Usai misa, dua obor yang menyala telah siap menyambut ratusan umat yang berbondong-bondong memasuki gedung pastoran. Hujan yang turun dengan begitu deras, makanan serta minuman yang hangat malam itu menjadi paduan yang pas untuk merayakan HPS.
Pastor Tukiyo dalam sambutannya mengajak umat untuk menggunakan air dengan bijak. “Air adalah elemen penting dalam kehidupan. Kita sebagai manusia harus mulai menggunakan air secukupnya, jangan berlebihan,” ujarnya.
Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tahun pada 16 Oktober, tanggal ketika Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa, didirikan pada 1945.
Hari Pangan Sedunia digagas oleh negara-negara anggota FAO pada konferensi umum ke-20 November 1979. Delegasi Hongaria Menteri Pertanian dan Pangan, Dr. Pal Romany berperan penting pada konferensi tersebut dan mengusulkan ide perayaan Hari Pangan Sedunia. Hal ini telah diperhatikan setiap tahun di lebih dari 150 negara, meningkatkan kepedulian terhadap masalah kemiskinan dan kelaparan.
Sejak 1981, Hari Pangan Sedunia mengadopsi berbagai tema untuk perayaan tiap tahunnya dengan tujuan menekankan pada bagian penting dari dunia pangan yang memerlukan perhatian khusus.
(Venantia Adita/AJ)