Langit sekolah Marsudirini mulai memerah, menandakan datangnya senja. Lomba Kor OMK Keuskupan Bogor yang digelar Sabtu (1/12) telah usai. Setiap peserta telah memberikan penampilan terbaiknya. Detik-detik pengumuman sangat menegangkan. Mulai dari juara harapan 2 sampai juara 1.
Akhirnya, juara 1 diraih oleh paduan suara orang muda Katolik Paroki BMV Katedral Bogor atau yang kerap dikenal dengan BMV Youth Choir. Kaget dan haru, mungkin itu perasaan setiap anggota paduan suara yang telah rutin berlatih sejak 1,5 tahun yang lalu itu.
Sebagian besar anggota pun tak kuasa menahan air mata. Perjuangan selama 2 bulan lebih mulai dari audisi hingga latihan hampir setiap Sabtu dan Minggu terbayar sudah.
Uskup Bogor Mgr. Paskalis Bruno Syukur berharap agar keberhasilan BMVYC dapat ditularkan kepada anak-anak dan remaja di Paroki Katedral. “Selamat atas prestasi kalian untuk meraih juara 1 dalam lomba paduan suara kali ini. Keberhasilan ini mesti ditularkan pada remaja dan anak-anak di Paroki BMV Katedral dalam hal bernyanyi Liturgi. Saya berharap mereka pun sejak dini diasah ‘sense of liturgical song’. Itulah salah satu tugas konkret sebagai ‘duta keindahan’ dalam bernyanyi Liturgis di paroki BMV. Selamat atas prestasi kalian dan sebarkan virus keindahan dalam hidupmu dan OMK Gereja,” tutur Mgr. Paskalis kepada bmvkatedralbogor.org melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.
Semangat dan Rendah Hati
Berlatih dalam keterbatasan, BMVYC membuktikan bisa memiliki prestasi. Tempat latihan yang sering kali tidak pasti karena memang banyak sekali kegiatan di Paroki Katedral, tidak menjadi hambatan BMVYC untuk berkembang.
Dirigen sekaligus pelatih BMVYC Melvin Manuel mengucapkan syukur dan terima kasihnya atas usaha yang telah diberikan oleh para anggota selama masa latihan. “Memang masih banyak yang perlu diperbaiki, sebenarnya tidak menyangka juga atas hasil yang diperoleh. Namun, ini semua berkat usaha dan komitmen teman-teman juga. Semoga ke depan kita bisa lebih baik lagi,” katanya.
Semua ini ditempa dari proses panjang dan latihan bersama, sambung Melvin. Terutama tugas rutin yang dipercayakan Seksi Liturgi kepada BMVYC dalam 1,5 tahun ini. “Proses belajar untuk mempersiapkan tugas rutin ini memilik andil besar dalam kemajuan teknik vokal yang baik bagi setiap anggota,” jelasnya.
Octaviana Debhora yang juga menjadi pelatih BMVYC mengajak para anggota untuk terus komitmen. “Semoga semangatnya tidak berakhir di lomba ini. Tapi harus terus berkobar dalam setiap karya pelayanan yang kita lakukan. Terus rendah hati dan mari bernyanyi untuk Tuhan,” ujarnya.
Masa Depan Gereja
Lucia Elisabet Siagian mewakili dewan juri memberikan pandangannya terhadap perkembangan kor OMK. “Kor OMK sangat dibutuhkan, khususnya yang bernyanyi dengan baik dan benar. Karena mereka yang akan meneruskan kelestarian musik liturgi yang telah dijaga ratusan bahkan ribuan tahun. Pesan saya adalah terus berlatih. Karena kor yang bagus pasti lahir dari latihan yang tidak mudah,” paparnya.
Budi Santoso Yohanes, salah satu dewan juri mengungkapkan beberapa poin penilaian dalam lomba paduan suara. “Ada beberapa indikator penilaian yakni kualitas suara, intonasi, kesesuaian dengan partitur, dan impresi,” jelasnya.
Adapun para pemenang lomba kor OMK dan Sukacita Natal bertajuk “Berpadu dalam Harmoni Menyambut Kelahiran Kristus” ini yaitu:
Juara 1: BMVYC – Paroki Katedral Bogor | Juara 2: St. Paulus Depok | Juara 3: St. Matias Cinere | Harapan 1: Paroki Keluarga Kudus Cibinong (PKKC) Tim 2 | Harapan 2: Paroki St. Herkulanus Depok.
Proficiat BMV Youth Choir!
(John)