Alumni peserta Indonesian Youth Day (IYD) 2016 dan Asian Youth Day (AYD) 2017 menggelar acara bertajuk ‘MICIN: Moving in Christ in Nation’ di Kompleks Sekolah Marsudirini, Telaga Kahuripan, Marsudirini, Kabupaten Bogor, Sabtu (27/1) dan Minggu (28/1). Acara ini diselenggarakan guna meningkatkan kedekatan emosional antarorang muda Katolik (OMK) Keuskupan Bogor, sekaligus peserta untuk menjadi seorang penggerak yang bergerak.
Hadir juga Sekretaris Eksekutif Komisi Kepemudaan (Komkep) KWI RD Haryanto beserta tim untuk kembali membakar semangat OMK yang pernah terlibat di youth day tingkat Nasional dan Asia ini. “Teman-teman alumni IYD dan AYD ini adalah penggerak, karena salah satu semangat dari youth day adalah membuat teman-teman yang terlibat dapat menjadi agen penggerak di keuskupannya di parokinya masing-masing. Maka setelah selesai youth day janganlah berdiam diri, tapi harus terus bergerak, menghidupkan komunitas OMK di tempat kalian masing-masing,” ungkap Romo Hary.
Tidak lupa panitia menyelipkan materi tentang Nasionalisme yang dibawakan oleh Raymond, salah satu tim dari Komkep KWI. Ia menyapaikan, OMK tidak usah berpikir terlalu kompleks tentang nasionalisme, pikirkan dari hal yang sederhana saja. “Nasionalisme adalah rasa peduli terhadap bangsa dan Negara ini, tidak sulit untuk mencintai bangsa ini. Contohnya ikut menjaga alam lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, kemudian ikut memilih saat adalah pemilu. Hal-hal sederhana seperti itu adalah salah satu cara menghidupi rasa nasionalisme,” katanya.
Acara ini ditutup dengan evaluasi dan harapan para peserta. Sekretaris Komisi Kepemudaan Keuskupan Bogor Cheryll Claudia berharap, “OMK mau saling menguatkan baik rasa persaudaraan, persatuan, dan cinta terhadap sesama. Dengan begitu kita semua akan terus merasa ingin bertemu, dan dalam perjumpaan tentunya akan ada proses,” pungkasnya.
(John)