Anda di sini
Beranda > Artikel > Optimis Indonesia Bersatu

Optimis Indonesia Bersatu

Loading

Indonesia terlahir dari keberagaman dan kebinekaan. Kebhinekaan itu terdiri dari banyaknya suku, ras, agama, adat, dan budaya. Semua itu merupakan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dipelihara. Agustus ini Indonesia memasuki usia ke-72. Banyak momen dilalui bangsa ini, berbagai peristiwa mewarnai kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Walaupun telah lama merdeka, isu-isu negatif berkaitan dengan suku, ras, agama, dan antargolongan (SARA) tetap eksis hingga kini.

Menurut Hubertus Wiyogo Ketua Seksi Liturgi Paroki BMV Katedral sejak 2016 sekaligus salah satu guru di sekolah swasta di Bogor, isu-isu tersebut hanyalah dinamika dalam hidup bernegara dan berbangsa. Ia tetap optimis bahwa isu negatif yang terjadi belakangan ini tidak akan menghancurkan kerukunan umat beragama di Indonesia. “Menurut saya itu adalah dinamika kehidupan suatu negara dan merupakan ujian bagi kita. Memang ada sekelompok kecil orang menghendaki rusaknya kerukunan dan keberagaman yang sudah terjalin. Seolah-olah kerukunan menjadi sesuatu yang langka dan mahal. Tetapi saya yakin, masih  banyak masyarakat yang sadar dan menghendaki adanya kerukunan dan keberagaman dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga kita tidak perlu takut dan kawatir karena kita punya Pancasila dan UUD 1945,” kata pria berusia 46 tahun itu.

Ia menambahkan, salah satu bentuk solusi untuk isu intoleran adalah dialog dan komunikasi. “Untuk itu, perlunya dilakukan dialog, komunikasi yang intens dan berkala di antara para pemuka agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat demi terciptanya kerukunan,” tutupnya.  

(John)

Leave a Reply

Top