[KEMANG] Lingkungan Keluarga Kudus, Wilayah Semplak, menggelar dialog kebangsaan, Minggu (31/8). Dialog kebangsaan ini bertujuan agar anggota gereja sebagai umat Allah lebih peka terhadap lingkungan sekitar. “Kita sebagai warga gereja harus lebih aktif melakukan kegiatan di lingkungan sekitar. Warga gereja jangan hanya berkutat dengan urusan gereja saja namun alangkah baiknya bila kita mampu menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang berbeda agama dengan kita,” ungkap Ketua Lingkungan Keluarga Kudus, Gregorius Djako saat ditemui di lokasi.
Dialog kebangsaan yang bertajuk “Meningkatkan Semangat Persaudaraan, Menepis Perpecahan Bangsa” bertujuan membuka wawasan umat Katolik, khususnya Lingkungan Keluarga Kudus, agar peka terhadap persoalan lingkungan, serta mampu dengan bijak menyikapinya. “Kita berharap umat mampu bersikap bijak saat berinteraksi dengan sesama yang berbeda agama,” tambah Gregg.
Dialog ini dihadiri oleh Kepala Desa Kemang, Entang Suhana. Dia menyatakan, di daerah Kemang kehidupan toleransi antar umat beragama terlihat baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya sarana ibadah yang mewakili agama-agama di Indonesia. “Kehidupan beragama di sini sudah terjalin harmonis, berbagai macam agama dan suku bangsa tinggal di kawasan Kemang. Mereka hidup rukun,” ujarnya.
Kendati demikian, sambung Entang, masih ada hal-hal yang perlu dievaluasi dan dibenahi agar ke depan wilayah Kemang dan sekitarnya dapat terus menjaga keharmonisan antar uat beragama. Entang mengakui di kawasan tersebut juga terdapat tempat-tempat hiburan yang kurang baik dan dapat berdampak negatif bagi lingkungan. “Setahap demi setahap itu akan kami benahi, walaupun tidak mudah membenahinya,” ujarnya.
(Sari/BW)