Anda di sini
Beranda > Kelompok Personal > Ziarek KKB Pererat Umatnya

Ziarek KKB Pererat Umatnya

Loading

Ziarah dan rekreasi (Ziarek)  Karo Katolik Bogor (KKB) ke Goa Maria Kerep Ambarawa, Ganjuran dan Gua Maria Tritis di Gunung Kidul pada 31 Agustus – 3 September diikuti 81 orang dengan mempergunakan 2 bus. Ketua KKB Mirasari br Sebayang dan seluruh panitia serta seluruh peserta ziarek telah mengadakan ziarek untuk meningkatan keakraban anggota.

Frater Adrianus Sitepu yang ikut dalam ziarek memberikan bekal peneguhan iman kepada peserta ziarek. Frater Sitepu menjelaskan tentang ayat dalam Injil Matius 25:1-13. Di situ dikisahkan ada 5 orang gadis bodoh dan 5 gadis yang bijaksana. “Talenta yang diberikan Tuhan kepada kita jangan digunakan untuk sendiri tapi harus dimanfaatkan untuk mencintai Tuhan dan sesama. Kekurangan dari  5 gadis yang bodoh tidak memanfaatkan talenta yang dipunyainya untuk menyongsong kedatangan pengantin/Tuhan. Sama halnya dengan hamba-hamba dari seorang yang bepergian ke luar negeri. Hamba pertama diberi 5 talenta, yang kedua diberi 2 talenta dan yang ketiga 1 talenta (Mat 25:14-30).  Hamba yang mengusahakan 5 dan 2 talenta, telah melaksanakan imannya dengan cara mengusahakan/memanfaatkan talentanya. Sebaliknya hamba yang menerima 1 talenta merupakan orang yang beriman tapi tidak melaksanakannya sehingga dianggap mati dan akan dicampakkan kedalam kegelapan yang paling gelap,” papar Frater Ardianus Sitepu.

Ziarek juga diisi dengan mengunjungi bekas letusan Gunung Merapi dengan menggunakan Jeep. Hal ini sangat mengesankan dan menumbuhkan kenangan peserta pada waktu pembangunan belum berkembang dikampung halamannya sehingga kalau ke ladangnya harus melalui jalan seperti yang dilalui di rute Jeep di Gunung Merapi. Disamping itu timbul iman akan kebesaran Yang Maha Kuasa akan kondisi  Gunung Merapi yang sudah mulai pulih kembali.

Kegiatan terakhir adalah mengikuti misa di Gereja Kristus Sang Penabur, Paroki Kristus Sang Penabur Jl. A. Natasukarya No 18, Cikalapa Subang. Dalam homilinya RD Rusbani Setyawan BS mengatakan,  ada beberapa hal yang telah meresap ke hati para peziarah KKB sehingga masih banyak dibicarakan para peziarah KKB selama perjalanan dalam bus yang membawa mereka kembali ke Bogor. Hal-hal yang mendasar yang disampaikan Romo Rusbani antara lain dalam memulai Bulan Kitab Suci Nasional, umat harus melihat ke belakang sebagai pegangan untuk masa yang akan datang. “Masih banyak umat Katolik yang kurang membaca kitab suci, terbukti dari kitab suci yang di rumahnya masih bersih dan ada kalanya  umat lupa menyimpan kitab suci yang dimilikinya di rumah,” ujarnya.

Di dalam gereja juga masih banyak yang tidak fokus mendengarkan bacaan pertama, kedua dan bacaan Injil. Hal ini dibuktikan Romo Rusbani dengan menanyakan apa isi bacaan Injil hari ini kepada anak-anak dan orang tua dan umumnya tidak bisa menjawab secara lancar. Selain itu, Romo juga menambahkan bahwa apabila terdapat IBLIS yang merintangi pemahaman Kitab Suci dan penerapannya, enyahkanlah Iblis itu. Sebagai intinya Romo Rusbani berpesan kalau mau mengikuti Yesus dia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikuti Dia (Mat 16:24).

(A.Ng.Gintings/Musa Tarigan/BU)

Leave a Reply

Top