Anda di sini
Beranda > Kabar Terkini > Stasi Ciampea, dari Gereja Pasar menuju Paroki Mandiri

Stasi Ciampea, dari Gereja Pasar menuju Paroki Mandiri

Loading

[CIAMPEA] Setelah 10 tahun berlalu akhirnya Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur kembali merayakan Ekaristi di Kapel Wilayah St. Yohanes Rasul Ciampea, Minggu (8/10) pagi. Kali terakhir Monsinyur Paskalis memimpin Ekaristi di Ciampea adalah ketika kunjungan sebelum ditahbiskan menjadi Uskup Bogor.

Kehadiran Uskup Paskalis bukan tanpa sebab, kepada sekitar 200 umat Ciampea Ia membawa kabar gembira, menawarkan Ciampea untuk segera menjadi paroki. “Keuskupan kita terus bertumbuh dan berkembang, saya berharap kita terus melangkah ke arah gereja yang mandiri. Ke depan, mari kita mengarahkan Ciampea menjadi paroki sendiri, mau tidak?” tanya Uskup Paskalis saat homili.

Ia melanjutkan, tentu perlu proses akan tetapi perjalanannya harus mengarah ke sana. “Menuju peningkatan status dari stasi menjadi paroki mari kita tempatkan seorang imam agar pelayanan sakramen dan pastoral dapat berjalan lebih baik lagi,” tutur Monsinyur Paskalis.

Bapa Uskup hadir tidak sendirian, ikut serta dalam rombongannya Pastor Paroki BMV Katedral RD Paulus Haruna, Pastor Wilayah Ciampea RD Christophorus Lamen Sani, bersama perwakilan dari dewan pastoral dan dewan keuangan Paroki BMV Katedral Bogor.

Tempat yang akan dibangun pastoran untuk Ciampea. (kiri-kanan) Sekretaris DKP Yana T, Wakil DPP F Rudijanto, Pastor Wilayah Ciampea Romo Christo, Pastor Paroki Katedral Romo Haruna, Kord. Wilayah Christ, Wakil DKP Joko P, Sekretaris DPP FX Bayu. Foto: Audrey Aprillia

Langkah Pertama

Salah satu langkah awal dari peningkatan status Ciampea menjadi sebuah paroki ditandai dengan Romo Christo yang akan segera menetap di pastoran sementara Ciampea sambil menunggu pembangunan pastoran yang sedang direncanakan. 

“Saya berefleksi, selama ini ada pelayanan misa kudus di Ciampea tetapi pastor tinggal di Katedral atau seminari. Macet membuat jarak semakin lebar, maka dari itu untuk mengawali langkah kita, perlu seorang pastor,” jelas Monsinyur Paskalis dalam audiensi bersama pengurus wilayah setelah misa.

Pada kesempatan yang sama Romo Christo mengungkapkan berbagai ide untuk pengembangan Ciampea ke depan dan menyatakan siap mengikuti arahan Bapa Uskup. “Sudah saatnya Ciampea melangkah dan kami siap mengikuti arahan Bapa Uskup untuk pengembangan gereja Keuskupan Bogor khususnya di Ciampea,” ujarnya.

Gereja Ciampea adalah gereja pasar, karena memang letaknya yang berada di tengah pasar. Walaupun macet hal ini menjadi salah satu keuntungan karena pasar adalah sumber kehidupan dan umat bisa menjadi saksi Kristus yang hadir dan nyata di Gereja Pasar tersebut.

Romo Haruna menyatakan kesiapannya untuk mendukung peningkatan status Gereja Ciampea. “Saya teringat gereja perdana, semangat kepeloporan, semangat perintis hadir pada umat di Ciampea. Paroki siap mendukung langkah yang amat baik ini dan DPP DKP BMV Katedral pasti akan menjadi rekan seperjalanan umat di Ciampea,” pungkasnya.

Bapa Uskup berharap Paroki Ciampea dapat menjadi hadiah manis untuk perayaan 75 tahun Keuskupan Bogor yang akan dibuka pada 9 Desember 2023 mendatang.

Mari kita doakan bersama.

 Penulis: Aloisius Johnsis | Editor: Bernadus Wijayaka

Leave a Reply

Top