Yayasan Budi Mulia Lourdes merayakan hari ulang tahun ke-190 dan 94 tahun berkarya di Indonesia, Rabu (25/11). Perayaan yang diisi dengan Ekaristi bersama ini digelar di Gereja BMV Katedral Keuskupan Bogor dan diikuti oleh ribuan orang secara virtual melalui Kanal BMV Production.

Provinsial Budi Mulia Bruder Januarius Sukirdi BM berharap ke depan Budi Mulia bisa terus mengikuti perkembangan zaman seperti yang sudah dilakukan selama ini. “Mari ke depan kita dapat mengisi Budi Mulia dengan karya yang mengikuti perkembangan zaman. Semoga apa yang ada hari ini dapat disyukuri sebagai rahmat Tuhan yang menyertai kita,” ujarnya.

Perayaan Ekaristi dipimpin langsung oleh Uskup Bogor Monsinyur Paskalis Bruno Syukur OFM, bersama Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo, dan Rektor Seminari Menengah Stella Maris RD Jeremias Uskono.

Dalam homili, Monsinyur Paskalis menyoroti berbagai karya pelayanan yang dilakukan oleh Kongregasi Budi Mulia. Beberapa di antaranya ada pada bidang pendidikan, kesehatan, dan kemasyarakatan. “Pastor Glorieux sebagai pendiri Kongregasi Budi Mulia memberikan tugas perutusan yang khas yaitu pengabdian kepada sesama khususnya kaum miskin,” ujarnya.

Karya yang Memuliakan Tuhan

Bapa Uskup juga mengajak para bruder untuk memaknai karya Kongregasi Budi Mulia sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan. “Apa yang para bruder lakukan saat ini bukan untuk memuji diri sendiri melainkan mengajak orang-orang untuk kembali kepada Allah melalui berbagai karya yang ada. Bukan kita yang dimuliakan, tetapi Bapa di surga,” tuturnya.

Lebih lanjut Ia mengatakan, “Saya mau mengingatkan kepada para Bruder dan siapapun yang terlibat dalam karya Budi Mulia untuk menempatkan karya tersebut sebagai perjuangan bersama agar dapat menjadi garam dan terang dunia. Sehingga apapun yang dilakukan, harus ditempatkan dalam konteks menanggapi firman Tuhan,” pungkas Uskup Paskalis.

Menutup khotbahnya, Bapa Uskup mengajak semua orang yang terlibat dalam karya Kongregasi Budi Mulia untuk memberikan pengaruh yang positif kepada generasi muda sebagai masa depan Gereja dan Bangsa. ”Karya para bruder ada pada bidang yang strategis. Mari kita bekali generasi muda dengan ilmu pengetahuan, membina mereka menjadi orang yang berkarakter dan memperjuangkan kebaikan,” tutupnya.

(AJ)