Makrab #3 BMV Youth Choir
Dalam hidup manusia tidak bisa terus berlari, sesekali mereka perlu mengambil jeda untuk merefleksikan perjalanan yang sudah dilalui, memperhatikan dan mengamati sekitar, dan membuat rencana ke depan untuk siap kembali berjalan. Kira-kira itulah pilihan yang diambil oleh BMV Youth Choir, sebuah paduan suara orang muda Katolik (OMK) di Paroki BMV Katedral Bogor. Mereka yang terdiri dari 40 orang bersama-sama mengambil jeda dalam acara malam keakraban (Makrab) #3 di Cisarua Kab. Bogor, Jumat (21/2) sampai Minggu (23/2).
Langit yang sudah mulai menghitam, wajah-wajah lelah selepas menuntut ilmu maupun mencari pundi-pundi rupiah mengiringi perjalanan para peserta Makrab #3 menuju salah satu vila di Cisarua. Sesampainya di tujuan, mereka disambut oleh tebalnya kabut putih, dan susunan tangga yang panjang menuju ke atas. Ketika memasuki vila, para peserta langsung diajak untuk merapikan barang dan kumpul bersama. Tidak ada acara malam itu, hanya para peserta yang bercengkrama menghabiskan waktu sampai tertidur. Wajah-wajah yang mulanya lelah berganti menjadi senyum lebar bahagia yang sesekali diisi dengan gelak tawa hasil saling bercerita.
Orang Biasa Dipilih untuk Melayani
Pagi datang, tetapi mentari tidak bersinar, yang ada hanya kabut putih dan rintik hujan yang membuat suhu semakin dingin. Hati yang masih ingin bermalas-malasan segera dibangunkan oleh panitia untuk segera mandi dan sarapan. Di tengah suasana sarapan, hadir Pastor Yohanes Driyanto yang memang sengaja diundang untuk memandu salah satu sesi bertajuk ‘Spiritualitas Pelayanan’.
Pastor Dri menjelaskan berbagai alasan-alasan Tuhan memanggil dan mengutus manusia untuk melayani. Ia juga bercerita tetang masa mudanya yang penuh dengan tantangan, bahkan sewaktu kecil sempat menjadi tukang kayu.
“Ya kalo di pikir-pikir, kok yang melayani di BMV Youth Choir ini mukanya kayak gini semua,” ungkap Pastor Dri disambut tawa para peserta. “Tapi ya apapun pandangannya, yang dipilih ya kalian-kalian ini. Kalian dipanggil untuk melayani, dan diutus untuk melayani. Ingatlah Allah tidak memanggil orang-orang hebat, Allah memanggil orang-orang biasa untuk dijadikan hebat dalam menjalankan panggilannya,” papar Vikaris Judisial Keuskupan Bogor itu.
Ruang Renjana
Memasuki siang hari, mentari mulai bersinar, suasana sekitar vila yang tadinya tertutup kabut putih mulai terlihat. Barisan pohon menuju ke bawah menjadi pemandangan indah yang tidak dapat ditemukan di kota.
Sesi berikutnya diisi oleh Aloisius Johnsis salah satu anggota BMV Youth Choir. Ia mengangkat tema ‘Ruang Renjana’. Dalam sesi ini peserta diajak untuk masuk ke dalam Ruang Renjana dan mencari makna di dalamnya. “Ada yang tau tentang renjana? Apa sih renjana itu?” tanya Johnsis.
“Renjana itu kalo menurut KBBI adalah sebuah rasa hati yang kuat, kalo di bahasa inggris di sebutnya passion,” lanjutnya.
Johnsis mengajak para peserta untuk sharing apa renjananya, sudahkah menemukannya? Atau sempat gagal untuk meraihnya? “Teman-teman, yang perlu diingat, tidak ada orang yang gagal seumur hidupnya, sama seperti tidak ada orang yang berhasil seumur hidupnya. Jadikan gagal dan berhasil, salah atau benar, hal yang biasa dalam hidup. Selama kita merasa itu adalah renjana kita, kejar terus, perjuangkan. Gak masalah untuk sesekali jatuh, putus asa, atauh bahkan meneteskan air mata. Namanya berjuang pasti ada tantangan, itu yang menjadikan hidup punya warna. Semoga BMV Youth Choir juga ada dalam ruang renjananya teman-teman,” ujar Johnsis.
Usai sesi para peserta makan siang bersama dan berdinamika kelompok. Mereka mempersiapkan diri untuk tampil dalam pentas seni di malam hari.
Babak Baru BMV Youth Choir
Selain berproses dalam sesi, dinamika kelompok, pentas seni, dan outbond. Momentum Makrab #3 ini juga diisi dengan serah terima jabatan dari Fransiska R Cecillia sebagai koordinator lama ke Gabriella Adinda sebagai koordinator baru yang telah melalui proses pemilihan pada Sabtu (15/2).
“Terima kasih atas 2 tahun plus-plus ini. Sungguh saat-saat yang menyenangkan dan luar biasa bersama BMV Youth Choir. Kami pengurus #1 pamit, selamat bertugas teman-teman pengurus baru,” pungkas Cecillia.
Menutup Makrab #3, Agnes Marilyn Ketua Panitia berharap agar acara kali ini dapat berkesan terlebih bagi mereka yang akan undur diri dari BMVYC. “Bagi beberapa orang ini adalah makrab terakhir, ada yang harus pindah ke luar kota, ada yang menikah, dan masih banyak kesibukan lainnya. Semoga Makrab #3 dapat menjadi memori kuat yang tak terlupakan. Terima kasih kepada semua yang telah terlibat membantu,” tukasnya.
(Audrey Aprillia/Rio Satriatama/AJ)