Anda di sini
Beranda > Kelompok Personal > Pengurapan, Memberikan Kekuatan bagi Orang Sakit

Pengurapan, Memberikan Kekuatan bagi Orang Sakit

Loading

[KATEDRAL] Sakramen pengurapan itu untuk memberikan kekuatan kepada orang yang sakit. Demikian dikatakan Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo kepada seluruh umat yang hadir saat perayaan ekaristi khusus orang sakit dan lansia di Gereja Katedral, Sabtu (16/2) pagi.

Sekitar 300 orang menghadiri misa khusus orang sakit dan lansia yang digelar oleh Paroki Katedral Bogor. Misa ini dikhususkan bagi umat-umat yang sakit agar imannya dalam menghadapi penyakit diteguhkan kembali. Meskipun misa dimulai pukul 10.00 pagi, umat sudah mulai berdatangan sejak pukul 08.00 WIB.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Pastor Paroki BMV Katedral Bogor RD Dominikus Savio Tukiyo dengan konselebran Pastor Vikaris Paroki Katedral RD Paulus Piter, RD Marselinus Wisnu Wardhana, Pastor Seminari Menengah Stella Maris Bogor RD Jeremias Uskono, dan Vikaris Judisial Keuskupan Bogor RD Yohanes Driyanto.

Dalam homilinya Romo Tukiyo menegaskan bahwa sakramen pengurapan bukan untuk orang-orang yang akan meninggal namun untuk menguatkan mereka yang sakit. “Pengurapan orang sakit bukan untuk orang yang akan meninggal, melainkan sakramen ini memberikan kekuatan untuk orang sakit dalam menjalani sakit dengan penuh iman dan harapan,” ujarnya.

Hal ini diungkapkan karena masih banyak umat yang takut untuk menerima sakramen ini. Sebagian dari mereka berpikir bahwa  orang yang menerima sakramen pengurapan akan segera meninggal.

Sakit, sambung Romo Tukiyo, bukanlah disebabkan oleh dosa, namun merupakan bagian dari perziarahan manusia di dunia. “Kita yang sakit pun tidak perlu takut akan merepotkan orang lain, karena orang lain pasti dengan tulus hati siap membantu kita. Yesus sang juru selamat pun turun ke dunia dan hidup bersama kita dalam tugasnya sebagai penebus dosa manusia,” jelasnya.

Walaupun listrik telah padam sejak pagi, semangat orang sakit dan lansia yang hadir untuk bertemu Tuhan tidak surut. Ada yang menggunakan kursi roda, berjalan menggunakan tongkat, atau membawa tempat tidur karena tidak dapat bangun. Mereka semua dimobilisasi dengan baik oleh Panitia. Panitia kali ini adalah hasil kolaborasi dari Seksi Liturgi Paroki Katedral, WKRI DPC BMV Katedral, PWK St. Monika, dan Panti Asuhan Bhakti Kasih.

 (Alexander Ones/AJ)

Leave a Reply

Top