Setiap Minggu pukul 12.00 siang setelah misa, Paus Fransiskus bersama umat yang berada di Lapangan Santo Petrus mengucapkan Doa Malaikat Tuhan (Puji Syukur no. 15). Sebelum dan sesudahnya, Paus Fransiskus membacakan renungan dan mengucapkan salam.

Pada kesempatan Doa Malaikat Tuhan, Minggu 23 Juli 2017, Paus Fransiskus dalam renungannya memohon agar para pihak yang berseteru di Yerusalem mau menahan diri dan berdialog, demi mencegah lebih banyak lagi kekerasan dan pembunuhan, seperti dikutip dari sumber resmi Vatikan www.news.va.

Beberapa minggu yang lalu beberapa orang Palestina menembak mati dua orang polisi Israel dari sebuah tempat yang suci bagi orang Muslim dan Yahudi di Yerusalem. Kejadian ini menyulut sejumlah gelombang kekerasan yang mengakibatkan tiga orang Palestina terbunuh dalam sebuah tawuran di jalanan dan seorang Palestina menusuk tiga orang anggota keluarga dari warga Israel.

“Dari lubuk hati yang terdalam saya merasa perlu untuk memohon agar para pihak mau menahan diri dan berdialog,” demikian kata Paus Fransiskus. Paus juga mengundang orang-orang beriman agar berdoa bersamanya supaya para pihak dapat bertemu dengan membawa proposal untuk rekonsiliasi dan perdamaian.

Ketegangan yang terjadi di sebuah kompleks yang bagi orang Muslim dikenal sebagai Al-Haram asy-Syarif dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, semakin meningkat beberapa hari terakhir sejak dipasangnya perangkat pendeteksi logam di tempat itu oleh pihak Israel setelah terbunuhnya dua orang polisi Israel di dekat situ awal Juli.

Tindakan itu menimbulkan kemarahan bagi pihak Palestina yang menuduh pihak Israel berusaha menguasai tempat suci itu.

Pihak Israel sekarang mau mempertimbangkan pilihan lain, selain pemasangan alat pendeteksi metal yang kontroversial itu dan telah meminta agar dunia Muslim memberikan usulan-usulan yang lain.

(Edward Stefanus/Jam)