Anda di sini
Beranda > Sajian Utama > Medoakan yang Telah Meninggal

Medoakan yang Telah Meninggal

Loading

Tidak hanya mengikuti ekaristi tetapi dengan menabur bunga di makam berarti kita melakukan sesuatu bagi mereka yang telah meninggal. Demikian dikatakan RD Pieter saat peringatan Hari Arwah orang beriman, Kamis (2/11). Paroki katedral menyediakan 3 kali misa untuk peringatan Hari Arwah yakni pukul 06.00 WIB, 09.00 WIB, dan 17.00 WIB. Perayaan ekaristi ini dimaksudkan agar semua orang beriman yang masih hidup mendoakan saudara-saudari mereka yang telah meninggal guna mendapatkan indulgensi atau pengampunan dosa.

Lebih lanjut ia menyampaikan, ada beberapa hal penting yang harus diingat guna mendapatkan indulgensi. “Maka, sebagai umat beriman dapat melakukan 4 hal yakni, memiliki niat untuk mendoakan mereka yang telah meninggal, mengunjungi dan membersihkan makam seraya berdoa. Kemudian mengikuti perayaan ekaristi dan ikut pengakuan dosa,” paparnya.

Perayaan ini juga mengingatkan manusia dalam menghadapi kematian agar senantiasa merefleksikan diri ke arah yang lebih baik. “Kita merasa paling tidak pasti jika dihadapkan pada kematian. Namun, iman akan Kristus mengubah ketidakpastian tersebut menjadi kepastian mengenai hidup yang tanpa akhir bersama Kristus,” tuturnya.

Romo Pieter menjelaskan, dalam Kitab Yohanes 3:16 dikatakan dengan jelas bahwa “agar barang siapa percaya kepada-nya tidak akan mati, tetapi beroleh hidup yang kekal”.  “Gereja menghormati mereka yang telah meninggal dengan alasan supaya mereka dilepaskan dari dosa mereka. Penghormatan untuk arwah pertama-tama adalah perayaan ekaristi, dan perbuatan saleh lain seperti doa bagi mereka yang telah meninggal, perbuatan amal, karya belas kasih, permohonan indulgensi untuk jiwa-jiwa orang beriman yang sudah meninggal,” pungkasnya.

(John)

Leave a Reply

Top